Jumat 25 Aug 2017 07:39 WIB

Edutrip Plus Shopping, Selfie, dan Wifi

Rep: Harun Husein/ Red: Irwan Kelana
Suasana Pasar Nyeongdong, yang merupakan Blok M-nya Korsel.
Foto: Harun Husein/Republika
Suasana Pasar Nyeongdong, yang merupakan Blok M-nya Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- “Educational trip bukan jalan-jalan biasa.” Kalimat ini berulang kali disampaikan Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF), Priyadi Abadi, kepada 30-an peserta Korea Muslim Educational Trip (Komet), 21-26 Agustus 2017. Meski demikian, dia pun memahami pelancong Indonesia yang tak lepas dari tiga hal: shopping, selfie, dan wifi.

Maka, program edutrip yang diinisiasi IITCF, tak melulu bak kuliah kerja nyata, tapi juga  memikirkan soal shopping, selfie, dan wifi itu. Sepanjang Kamis (24/8) kemarin, selain mengunjungi museum pengolahan rumput laut dan kimchi, para peserta edutrip mengunjungi sejumlah tempat belanja oleh-oleh. Mulai dari ginseng center, outlet kosmetik, hingga lokasi-lokasi shopping seperti Dong Wha dan Myeongdong yang merupakan Blok M-nya Korea.

Wartawan Republika, Harun Husein, melaporkan dari Seoul, kotrea Selatan, Jumat (25/8), meski shopping merupakan kegiatan yang menyenangkan dan sering membuat lupa, Priyadi mengingatkan bahwa hal itu merupakan bagian dari pembelajaran. Sebab, saat shopping justru merupakan kesempatan bagi para peserta Komet -- yang terdiri atas pemilik travel, tour leader, tour planner -- untuk melakukan eksplorasi, untuk mengetahui seluk beluk tempat belanja di Korea, bagaimana kondisi makanan halal di sana, apa saja tips-tips belanja, yang bermanfaat dalam merancang paket-paket wisatanya kelak.

“Makanya, begitu sampai di Pasar Myeongdong, misalnya, saya langsung keliling ke banyak tempat. Karena, meskipun kita akan membuat wisata halal, shopping itu biar bagaimana pun merupakan bagian penting yang selama ini ditawarkan travel-travel umum. Karena, kebanyangkan orang berwisata ke Korea memang ingin shopping, sehingga tidak mungkin kita skip,” kata Priyadi, dalam evaluasi program edutrip, Kamis (24/8) malam.

Priyadi mengingatkan bahwa wisata halal yang hendak dibangun oleh IITCF bukanlah wisata rohani sebagaimana halnya umrah, melainkan wisata Muslim. Sebab, yang terpenting adalah para Muslim traveller dalam mengunjungi Korea, adalah bisa mengunjungi berbagai objek wisata dan tempat shopping di Korea; menikmati berbagai kulinernya, tapi tetap bisa menikmatinya secara halal; dan kegiatan ibadah seperti shalat lima waktu terjaga. “Jadi, kita harus eksplore semua tempat di sini, termasuk tempat shopping,” katanya.

Adapun untuk memenuhi kebutuhan Muslim traveller asal Indonesia yang tak lepas dari gadget, Priyadi mencontohkan dengan membagikan wifi kepada para peserta edutrip. Satu wifi bisa dipakai oleh beberapa orang.

Dengan demikian, kata Priyadi, para peserta edutrip bisa tetap terkoneksi dengan internet, melakukan browsing dan berkirim pesan melalui media sosial, saat bus bergerak dari satu tempat ke tempat lain. “Tapi, kalau mau upload foto, tolong di hotel saja yang wifi-nya kencang,” katanya mengingatkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement