Senin 23 Jan 2017 06:12 WIB

Arab Saudi tak akan Tarik Biaya untuk Remiten

Red: Nur Aini
Pekerja konstruksi ekspatriat di Saudi Arabia.
Foto: flickr.com
Pekerja konstruksi ekspatriat di Saudi Arabia.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Keuangan Arab Saudi mengatakan pihaknya tidak akan menarik biaya untuk remiten yang dikirimkan keluar negara tersebut. Hal itu dikemukakan setelah ada usulan Dewan Syura yang ingin memberlakukan enam persen retribusi bagi pengiriman uang asing.

Dilansir dari Arab News, Arab Saudi menyatakan akan tetap berkomitmen dengan prinsip pergerakan bebas untuk modal masuk dan keluar kerajaan, yang sejalan dengan standar internasional. Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al-Jadaan dalam akun Twitternya, Ahad.

Sekitar sepertiga dari 30 juta penduduk Saudi merupakan warga asing. Banyak dari mereka tertarik dengan tidak adanya pajak dan upah tinggi dibandingkan yang mereka dapat di negara sendiri. Namun, negara itu menghadapi tekanan keuangan karena rendahnya harga minyak dan mengumumkan untuk melakukan reformasi pada tahun lalu yang termasuk rencana pengenaan pajak penghasilan bagi pekerja asing.

Rencana yang diusulkan Dewan Syura tidak selalu diadopsi. Gubernur bank sentral dan menteri keuangan mengatakan bawah tak ada rencana untuk mengenakan pajak bagi remiten ataupun pendapatan.

Negara tersebut mengumumkan rangkaian biaya baru untuk membantu menutupi kekurangan anggaran. Misalnya, pemerintah menaikkan biaya visa dan secara bertahap meningkatkan biaya bulanan bagi pekerja asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement