REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terkait Pemilu 2014, ada sedikit pengaruhnya terhadap investasi di Indonesia. Investasi mengalami sedikit perlambatan dari tahun sebelumnya. "Ini yang kami rasakan di industri," kata Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Sanny Iskandar, Kamis (19/6) saat Seminar Nasional HKI di Jakarta. Tidak bisa dipungkiri Pemilu memiliki pengaruh terhadap ekonomi. Investor masih menunggu hasil dan kebijakan yang akan dibuat pemerintah baru.
Sanny mengatakan, selama tiga tahun terakhir penjualan lahan industri cukup pesat. Pada 2013 lalu tercatat 650 hektare lahan yang menjadi kawasan industri. Namun pada semester pertama 2014, baru sekitar 60 hektare lahan di Jabodetabel yang terintegrasi menjadi kawasan industri. Salah satu faktor yang memengaruhi perlambatan investor yakni Pemilu. Para investor asing masih menunggu kebijakan yang akan dibawa pemerintahan baru.
Industrialisasi merupakan faktor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Pengembangannya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah. Pembatasan kawasan industri juga dinilai memberatkan. Saat ini pemerintah membatasi kawasan industri hanya 200 hektare saja. Hal ini menyebabkan harga lahan bisa tinggi. Permintaan lahan industri untuk satu jenis industri saja memerlukan tanah yang luas. Sehingga pembatasan lahan menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi dunia industri.
Berdasarkan data dari HKI, hingga Januari 2014, tercatat 42 kawasan industri di Pulau Jawa, 16 di Sumatera, 2 di Sulawesi, dan 3 di Kalimantan. Jumlah industri yang ada secara total sebanyak 8.727 industri. Sementara asumsi tenaga kerja yang terserap sebanyak lebih dari 3 juta tenaga kerja, dengan asumsi 400 orang per industri.