Senin 25 Aug 2014 16:35 WIB

Pertamina: Tak Ada Kelangkaan BBM, Masyarakat Hanya Panik

Pertamina
Foto: Republika/Prayogi
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan antrean yang terjadi di beberapa daerah akibat masyarakat panik terkait isu kelangkaan BBM. "Bukan kelangkaan yang terjadi. Antrean yang terjadi karena panic buying," kata Hanung usai mengikuti rapat Asumsi Makro RUU APBN 2015 Sektor Energi dan SDM bersama dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (25/8).

Ia menjelaskan kemungkinan terjadinya antrean tersebut karena informasi yang beredar salah, seolah-olah BBM langka di SPBU. "BBM subsidi yang ada di setiap SPBU, kita kendalikan sesuai dengan ketersediaan kuota yang memang diturunkan," ujarnya.

Hanung menjelaskan, pihaknya telah menurunkan kuota BBM subsidi secara nasional pada tahun ini dari 48 juta kiloliter menjadi 47 juta kiloliter. "Kalau secara nasional kuotanya diturunkan, tentunya setiap provinsi juga akan ada penyesuaian sampai ke SPBU juga akan ada penyesuaian," katanya.

Menurut Hanung, yang dilakukan oleh Pertamina sesuai dengan edaran Kepala BPH Migas, yaitu pengendalian penyaluran BBM subsidi di setiap SPBU dan target pembatasan kuota tersebut sampai akhir tahun 2014. "Premium kita kurangi lima persen, jadi apabila satu SPBU berjualan 10 ton per hari, kita kurangi 500 liter per hari," tuturnya.

Hanung mengungkapkan ketersediaan BBM baik subsidi maupun nonsubsidi cukup untuk 18 hari kebutuhan nasional. Ia mengatakan dampak pembatasan kuota BBM banyak terjadi di wilayah barat Indonesia, terutama Pulau Sumatra dan Pulau Jawa.

"Memang di dua pulau tersebut masyarakatnya sangat banyak terutama di Jawa sehingga volume penggunaannya juga tinggi, tetapi pembatasan hampir rata di semua provinsi," kata Hanung.

Hanung juga meminta kesadaran masyarakat terutama mereka yang kondisi ekonominya lebih baik untuk beralih ke BBM nonsubsidi. "Tentunya kita siapkan BBM nonsubsidi dengan cukup, jadi tidak ada kelangkaan BBM," katanya.

Untuk ketersediaan BBM nonsubsidi, Hanung mengatakan, bahwa kuota BBM nonsubsidi tidak terbatas dengan harapan konsumen beralih ke BBM nonsubsidi. Sebelumnya, terjadi antrean di SPBU-SPBU di berbagai daerah, misalnya di jalur utama pantai utara (Pantura), Jawa Barat terkait pembatasan kuota BBM subsidi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement