Sabtu 06 Oct 2018 13:19 WIB

Mentan Pantau Distribusi Bantuan Korban Gempa di Sulteng

Bantuan korban gempa Palu murni dari donasi tidak terkait APBN

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memantau distribusi bantuan untuk korban gempa di Sulawesi Tengah
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memantau distribusi bantuan untuk korban gempa di Sulawesi Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengunjungi Palu setelah melepas 500 truk bantuan dari Lapangan Hasanudin Makassar pada Kamis (4/10). Kunjungan dilakukan untuk memastikan bantuan bagi korban gempa Palu, Sigi dan Donggala terdistribusi dengan baik dan tep at sasaran. Amran juga menyerahkan bantuan langsung kepada Wali Kota Palu dan kepada korban gempa.

"Alhamdulillah, bantuan yang kita himpun dan kemudian diberangkatkan dari Makassar sudah sampai. Kami diserahkan ke langsung pemerintah daerah untuk didistribusikan kepada masyarakat," kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.

Amran berterima kasih kepada relawan yang dengan sigap membantu korban gempa dan tsunami yang telah menelan 1.500 korban jiwa tersebut. "Bantuan ini seluruhnya murni dari bantuan yang kita himpun. Tidak ada yang menggunakan APBN. Karena duka Palu, duka Sigi, duka Donggala adalah duka kita semua, sehingga kita mau bahu membahu memberikan bantuan," ujar Amran.

Iring-iringan truk berisi bantuan logistik senilai Rp25 miliar itu dikoordinasikan Kementan, Sahabat Rakyat Indonesia, Pemprov Sulawesi Selatan, dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian. Amran menjelaskan, bantuan tersebut berupa perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari seperti mie instan, beras, minyak goreng, air minum, biskuit dan sebagainya.

 

Sebanyak 40 Posko untuk Pulihkan Pertanian

Dalam kesempatan tersebut, Amran meninjau lokasi lahan dan infrastruktur pertanian yang terdampak gempa dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018. Kementan sudah mendirikan posko-posko di 40 lokasi yang tersebar di Palu, Sigi dan Donggala untuk mengidentifikasi dan merehabilitasi sektor pertanian.

Amran menegaskan alokasi APBN sudah disiapkan untuk bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan). "Insya Allah, bagi yang sawah dan kebunnya rusak, akan diberikan bantuan bibit, pupuk, alat mesin pertanian dalam bentuk brigade dan sebagainya. Kita akan inventarisasi langsung untuk mengetahui tingkat kerusakan dan memberikan bantuan produksi tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura bisa kembali dijalankan," jelas Amran.

Sejauh ini, Kementan sudah memiliki data sementara yang dihimpun dari posko-posko yang didirikan, terkait jumlah kerugian atas lahan persawahan yang rusak dan hewan ternak yang terdampak gempa. Di Donggala lahan persawahan yang rusak mencapai 1.653 ha dengan potensi kerugian sebesar Rp 14,35 miliar. Sigi 7.909 lahan persawahan, potensi kerugian Rp 21.970.800.000. Sedangkan Palu potensi kerugian atas lahan rusak seluas 156 ha senilai Rp 179.775.000.

Setidaknya ada empat arahan yang menjadi fokus penyampaian Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah.  Arahan tersebut adalah; penambahan personel untuk mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban, penambahan titik pelayanan medis bagi para korban yang saat ini dirasa masih sangat kurang, mempercepat distribusi kebutuhan dasar dan logistik pengungsi terutama fasilitas air bersih dan MCK, perbaikan infrastruktur, dan layanan umum dan fasilitas vital untuk mempermudah penyaluran bantuan dan evakuasi korban.

"Atas arahanPresiden, kami semua diminta bergerak cepat membantu. Setiap menteri juga diminta memulihkan sektor yang terkait dengan tupoksinya. Kami ingin memastikan sekor pertanian bisa pulih kembali segera," tutur Amran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement