REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI), BRI Syariah, akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Kini rencana itu masih dalam kajian.
"Hasil kajian itu kita harus laporkan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan ke induk kami. Induk kami juga kemungkinan akan melaporkannya ke Kementerian BUMN," ujar Direktur Utama BRI Syariah Hadi Santoso saat mendatangi Kantor Republika, di Jakarta, Selasa (12/12).
Ia pun menyatakan, sebelum melakukan IPO, perseroan harus mendapat izin dahulu. Baik dari regulator, perusahaan induk, maupun kementerian.
"Jadi tergantung mereka kasih izinnya kapan. Kalau misalnya kasih izinnya tahun depan, ya IPO kita lakukan tahun depan," ujar Hadi.
Sebagai informasi, saat ini BRI Syariah merupakan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) dua. Dengan total aset per September 2017 mencapai Rp 30,44 triliun. Sedangkan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebanyak Rp 25,3 triliun pada September lalu.