Kamis 22 Jan 2015 18:21 WIB

Anak Jakarta Paling Obesitas se-Indonesia

Pembelajaran siswa didik melalui permainan luar ruang yang memerlukan banyak gerakan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi obesitas dini yang terjadi pada para siswa.
Foto: Antara
Pembelajaran siswa didik melalui permainan luar ruang yang memerlukan banyak gerakan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi obesitas dini yang terjadi pada para siswa.

REPUBLIKA.CO.ID, Anak yang obesitas sebenarnya bisa dideteksi sejak sangat dini. Namun, anak yang belum dua tahun dan sudah mengidap obesitas tak serta merta bisa diobati.

Dr Sudung O Pardede, dokter spesialis anak FKUI, mengatakan anak yang belum dua tahun dan obesitas tidak bisa diintervensi atau dilakukan upaya untuk mengurangi berat badannya.

Alasannya, anak pada usia tersebut sedang dalam masa pertumbuhan. ''Khawatirnya ia terganggu pertumbuhannya jika diintervensi,'' kata Sudung, Rabu (21/1), dalam acara 'Mengatasi Obesitas pada Anak dan Remaja dengan Asupan Air Cukup'.

Baru setelah anak berusia dua tahun, masalah kelebihan berat badannya bisa didiagnosis dan dilakukan intervensi atau tidak.

Prevalensi obesitas di Tanah Air, menurut data Unicef, tergolong tinggi. Dibandingkan negara Asean lain anak Indonesia mencapai angka 12,2 persen angka obesitasnya. Jauh melebihi Thailand yang 8 persen atau Malaysia yang 6 persen. Meski masih di bawah Singapura yang angka obesitas anaknya mencapai 19 persen.

Dari angka tersebut, anak-anak di Jakarta paling tinggi angka obesitasnya di Indonesia. Sudung mengatakan, jumlahnya mencapai 19,6 persen. ''Penelitian RSCM di sekolah swasta di Jakarta Timur bahkan angka obesitas 27 persen. Bayangkan seperempat murid di kelas mengalami obesitas,'' katanya.

Angka-angka tersebut juga diprediksi akan terus meningkat. Sehingga Sudung mengatakan perlu diwaspadai. Anak yang kegemukan pasalnya rentan dengan berbagai penyakit. Dan, Sudung mengatakan, anak yang gemuk di masa kecilnya umumnya akan kegemukan di masa dewasanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement