Senin 26 Oct 2015 02:33 WIB

Perubahan Gaya Hidup Berkaitan dengan Peningkatan Risiko Kanker Payudara

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Kanker payudara
Foto: Eric Ireng/Antara
Kanker payudara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penyakit yang sering menyerang wanita adalah kanker payudara. Jenis kanker ini diketahui juga merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim.

 

Menurut data dari WHO, secara umum angka kejadian kanker payudara lebih rendah pada negara-negara yang sedang berkembang, dibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju.

Para peneliti bahkan meyakini bahwa keadaan sosio ekonomi, perubahan gaya hidup serta perubahan pola menstruasi, ternyata berkaitan dengan peningkatan risiko untuk terjadinya kanker payudara.

 

Hal tersebut juga disampaikan oleh konsultan ahli bedah payudara dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran Jakarta, Dr. Alfiah Amiruddin, MD, MS, menurutnya setiap risiko kanker payudara pada wanita dapat mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kondisi tersebut tergantung pada beberapa faktor, seperti riwayat keluarga, genetik, usia saat menstruasi pertama, dan faktor-faktor lainnya.

 

"Ketika wanita dengan usia muda terkena kanker payudara, maka ada kecenderungan perkembangan kanker tersebut lebih agresif dibandingkan wanita dengan usia yang lebih tua. Hal inilah yang mungkin menjelaskan mengapa angka harapan hidup pada wanita usia muda lebih rendah," ungkap Alfiah, dalam acara Be Amazing Ladies, yang diadakan asuransi jiwa Sinarmas MSIG, beberapa waktu lalu.

 

Alfiah juga mengungkapkan bahwa kanker payudara bukan hanya merupakan masalah di Indonesia, namun juga untuk dunia. Maka dari itu, penting untuk para wanita mendeteksi kanker payudara sejak dini.

Pada kanker payudara, lanjut Alfiah umumnya tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan perjalanan penyakitnya secara jelas, penyakit kanker payudara belum dapat dijelaskan. Akan tetapi, banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko atau kemungkinan untuk terjadinya kanker payudara.

 

Faktor-faktor tersebut disebut sebagai faktor risiko. Perlu diingat, apabila seorang perempuan memiliki faktor risiko, bukan berarti perempuan tersebut pasti akan menderita kanker payudara juga, tetapi faktor tersebut akan meningkatan kemungkinannya untuk menderita kanker payudara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement