REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Tumbuh kembang dan kecerdasan serta kreativitas anak dipengaruhi oleh tiga faktor penting. Yakni, genetik, gizi dan lingkungan.
"Pengaruh dari faktor genetik sebesar 40-50 persen, gizi menyumbang 30-40 persen dan lingkungan sekitar 10-20 persen," jelas staf ahli kemenpora, Prof A Purba, AIFO.
Menurutnya, agar anak tumbuh cerdas dan kratif, maka ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan orang tua. Yaitu, memberi stimulasi tepat, disiplin yang tegas dengan penuh kasih sayang serta memberikan teladan.
Menurutnya, kecerdasan tergantung dari jumlah sel dan serabut otak. Serta jumlah reseptor dan neurotransmitter (konsumsi DHA dan AA).
Sementara peran lingkungan yang mempengaruhi kecerdasan dibagi menjadi dua. Pertama saat kehamilan dan kedua setelah lahir.
Sedangkan, faktor lingkungan, katanya, berperan saat kehamilan berupa gizi ibu, infeksi, stres dan hormon. Sedangkan setelah kelahiran, berupa gizi anak (Tara Kid), infeksi kronis, lingkungan fisik, faktor psikososial dan hormon.
Ia pun membagi tiga kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang yang optimal. Kebutuhan fisis biomedis (asuh), kebutuhan emosi atau kasih sayang (asih) dan kebutuhan akan stimulasi otak (asah).
Menurutnya, kebutuhan fisis biomedis berupa, pangan (gizi, nutrisi, tara kid), perawatan kesehatan dasar, kesegaran jasmani, higienis atau sanitasi, rekreasi, sandang dan papan.
Kebutuhan emosi atau kasih sayang, berupa hubungan yang selaras antara ibu/ayah dan anak. Kemudian menghargai prestasi anak dan memberi hadiah.
Dia mengemukakan, berbagai keadaan atau stres yang dapat menurunkan kecerdasan anak. Meliputi anak dimarahi, orang tua bertengkar di depan anak dan perceraian.
Kemudian, sikap orang tua yang salah terhadap anak. Misalkan, selalu mengkritik, menyalahkan anak, tuntutan berlebihan, dan kurang menghargai prestasi anak. Akibatnya, anak akan apatis, rendah diri, ragu mengambil keputusan dan sulit bersosialisasi.