Kamis 17 Sep 2015 16:33 WIB

Obama Undang Ahmed Berpartisipasi di Malam Astronomi

 Foto Ahmed Mohamad dengan tangan diborgol di kantor polisi, Irving, Texas, Rabu (16/9).   (Eyman Mohamed via AP)
Foto Ahmed Mohamad dengan tangan diborgol di kantor polisi, Irving, Texas, Rabu (16/9). (Eyman Mohamed via AP)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang remaja Texas, yang ditangkap dan diborgol karena membawa ke sekolah jam buatan tangannya, yang disangka bom oleh guru, mendapat undangan dari Presiden Barack Obama, Rabu, untuk berkunjung ke Gedung Putih.

Gedung Putih mengundang Mohamed untuk berpartisipasi dalam malam astronomi yang digelar Oktober, bersama para astronot NASA dan anak-anak muda lain, kata jurubicara Josh Earnest kepada wartawan.

"Dalam kasus ini, jelas bahwa setidaknya beberapa guru Ahmed mengecewakannya. Itu sungguh menyedihkan," katanya.

Ahmed Mohamed (14) dituduh membuat bom palsu, kata polisi di Irving. Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan Mohamed adalah muslim dan perkara itu menjadi contoh kebencian dan ketakutan, yang sengaja dibuat seputar agama Islam.

Remaja berkacamata siswa kelas 9 itu digelandang dengan tangan diborgol dan mengenakan kaos NASA dari sekolah menengah MacArthur, Senin, karena karyanya, yang dibawa untuk mengesankan teman sekolah dan gurunya.

Pada Rabu, ia menjadi berita hangat di Internet.

"Jam bagus Ahmed. Mau bawa ke Gedung Putih? Kami seharusnya mengilhami lebih banyak anak-anak seperti kamu untuk menyukai sains. Itulah yang membuat Amerika hebat," kata Obama dalam Twitternya.

Mohamed dalam jumpa pers di depan rumahnya mengatakan akan pergi ke Washington untuk menghadiri Malam Astronomi di Gedung Putih.

Direktur Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg juga mengundang remaja itu mampir ke perusahaannya, yang bermarkas di California.

"Mempunyai kemampuan dan napsu membuat sesuatu yang hebat harus mendapatkan tepuk tangan, bukan penangkapan," kata dia dalam Facebook-nya.

Kejadian tersebut memicu gerakan di media gaul dengan nama #IStandWithAhmed, yang menjadi topik paling hangat Twitter Amerika Serikat selama Rabu, dengan hampir 1 juta cuitan, banyak di antaranya mengecam sekolah dan polisi.

"Saya membuat jam itu untuk membuat guru terkesan, tapi ketika saya menunjukkan padanya, dia pikir itu ancaman bagi dia. Sungguh menyedihkan, ia mendapat kesan yang salah dan saya ditangkap hari itu karenanya," katanya.

Remaja itu, yang tertarik pada bidang robotik, mengatakan terdorong oleh dukungan media gaul, suka menciptakan sesuatu, dan akan pindah ke sekolah menengah lain.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement