Jumat 21 Nov 2014 15:44 WIB

BBM Naik, Kemiskinan Juga Meningkat!

Rep: C93/ Red: Winda Destiana Putri
Harga BBM Subsidi Dari Mega Hingga Jokowi
Harga BBM Subsidi Dari Mega Hingga Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, SETU -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangsel memprediksi angka kemiskinan di Kota Tangsel meningkat. Peningkatan tersebut akibat dari kenaikan BBM sebesar Rp 2 ribu. Data BPS tahun 2013 angka kemiskinan di Kota Tangsel mencapai 25.400 jiwa atau 1,75 persen.

Kepala BPS Kota Tangsel, Darusman mengatakan ada beberapa efek yang timbul akibat kenaikan BBM. Seperti meroketnya harga kebutuhan pokok. Akan tetapi, kenaikan harga barang-barang tidak dibarengi peningkatan pendapatan masyarakat.

"Kondisi ini yang membuat kemiskinan bisa meningkat. Imbas kenaikan BBM mengakibatkan besar pasak daripada tiang," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/11).

Selain harga barang pokok naik, imbas BBM juga berdampak kepada naiknya harga transportasi. Ini juga salah satu yang membuat angka kemiskinan bisa bertambah. Sebab tidak semua warga menengah ke bawah yang pendapatannya ikut bertambah setelah naiknya BBM.

Berapa angka orang miskin bertambah, Darusman belum dapat memastikannya. Namun berkaca dari tahun sebelumnya paska BBM naik, bakal ada penambahan orang miskin.

Apalagi kenaikan BBM selalu dibarengi inflasi yang cukup tinggi. Ia mencontohkan inflasi mencapai 10,75 persen saat Presiden SBY pada 2008 menaikkan BBM dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000. Begitupun ketika SBY malah menurunkan BBM pada 2009 dari Rp 5.000 menjadi Rp 4.500, inflasi turun hanya 1,3 persen.

"Untuk tahun ini ketika Presiden Joko Widodo menaikkan BBM, angka inflasinya belum diketahui. Mungkin beberapa waktu lagi baru tahu berapa angka inflasi," ujarnya.

Darusman menyarankan agar inflasi tidak tinggi Pemkot minimal harus bisa memastikan suplai barang-barang yang masuk ke Tangsel aman. Sebab bila ada masalah dengan suplai barang, efeknya adalah melonjaknya harga-harga kebutuhan.

Selain suplai barang, penyaluran bantuan pemerintah paska kenaikan BBM harus segera direalisasikan. Adanya kompensasi BBM naik ini minimal bisa membuat daya beli masyarakat miskin meningkat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Muhammad mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan barang kebutuhan pokok paska kenaikan BBM. Hingga kini pasokan barang masih normal dan tidak ada yang terlambat.

"Pengawasan terus kita lakukan. Bila ada yang bermasalah langsung kita antisipasi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement