Kamis 06 Oct 2016 08:14 WIB

Pemprov NTB: Sampah di Gunung Rinjani Persoalan Bersama

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Damanhuri Zuhri
Gunung Rinjani   (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Gunung Rinjani (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta seluruh pihak bersatu padu menjaga kebersihan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), termasuk dari persoalan banyaknya sampah.

Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB Yusron Hadi menyebut, persoalan sampah yang banyak ditemui di Kawasan TNGR merupakan persoalan bersama, tidak hanya Pemprov NTB maupun Pemerintah Kabupaten yang ada di areal tersebut.

"Semua pihak harus mengambil peran, saling membantu, memberikan solusi, dan tidak saling menyalahkan," katanya di Kantor Pemprov NTB, Kota Mataram, Provinsi NTB, Rabu (5/10).

Ia membantah anggapan yang menyatakan Pemprov NTB tidak peka dengan persoalan sampah di kawasan TNGR. Pengajuan TNGR sebagai Geopark kelas dunia di Inggris beberapa waktu lalu, merupakan komitmen kuat agar TNGR tetap terjaga kelestariannya. Kebersihan lingkungan, lanjutnya, kunci utama dalam menarik wisatawan. "Bagaimana mau banyak wisatawan kalau banyak sampah," ungkapnya.

Kehadiran Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi ke Inggris demi diakuinya TNGR sebagai geopark dunia, merupakan bukti bahwa konsep pembangunan di NTB harus ramah lingkungan.

"NTB harus dibangun dengan konsep NTB Green. Kita boleh maju, tapi harus mempertahankan kelestarian," lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Tata Usaha Balai TNGR Mustafa Imran Lubis mengatakan, sebanyak delapan ton sampah yang kebanyakan berada di tempat-tempat peristirahatan telah diangkut selama periode April hingga saat ini. Tentu, masih banyak sampah yang belum terangkut.

Untuk antisipasinya, Balai TNGR membentuk Forum Citra Lestari yang terdiri atas para pelaku wisata yang menyediakan jasa pendakian untuk bersama-sama membersihkan TNGR dari sampah.

"Tidak adil kalau kita hanya ambil manfaat ekonomi, tapi enggak bertanggung jawab dalam lingkungan atau dampaknya ke depan," katanya dalam jumpa pers di Media Center Pemprov NTB, Kota Mataram, NTB, Selasa (4/10).

Mustafa mengajak, para pendaki dan juga pelaku usaha jasa pendakian untuk lebih aktif dalam menjaga lingkungan dan kebersihan TNGR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement