Kamis 08 Dec 2016 17:16 WIB

Pengungsi Korban Gempa Butuh Obat-obatan

Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEUREUDU, ACEH -- Para pengungsi korban gempa 6,4 skala richter di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, membutuhkan obat-obatan dan tim medis. Hal itu diungkapkan kepala kampung atau Keuchik Gampong (desa) Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya Junaidi, Kamis (8/12).

"Sudah hari kedua belum ada bantuan obat-obatan dan kita sangat membutuhkan obat terutama untuk anak-anak dan ibu-ibu," kata Junaidi di lokasi pengungsian komplek Dayah (pasantren) Al-Muhajirin.

Ia mengakui, di lokasi pengungsian tersebut jumlah warga yang mengungsi tidak kurang dari 560 Kepala Keluarga (KK) dan berasal dari tiga gampong. "Jumlah pengungsi disini semua 560 KK, untuk bantuan makanan sudah memadai dan yang kami butuhkan sekarang obat-obatan, tim medis dan pempers serta pembalut untuk ibu-ibu," katanya lagi.

Ada pun tiga gampong yang mengungsi ke daya Al-Muhajirin meliputi, Gampong Mesjid Tuha, Menasah Balek, dan Kuta Meuredu. Kesemua gampong tersebut masuk dalam Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya.

Lebih lanjut Junaidi berharap, para pihak lebih cepat merespons kebutuhan primer untuk korban gempa bumi itu, pasalnya jika kebutuhan obat-obatan serta tim medis tidak segera di suplai ke lokasi tersebut ia khawatir akan berjatuhan korban.

"Kami berharap pemerintah maupun tim relawan segera merespon kebutuhan obat-obatan dan tim medis," harap Junaidi.

Pada kesempatan itu ia juga berterimakasih kepada para dermawan yang sudah membantu kebutuhan pangan untuk para korban gempa yang mengungsi di Masjid Al-Muhajirin Gampong Mesjid Tuha, Pidie Jaya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement