REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Hubinter Polri Irjen Saiful Maltha mengatakan anggota FPU 8 tidak dapat langsung bertemu dengan keluarganya masing-masing. Mereka harus melakukan apel kedatangan terlebih dahulu di gedung Ramp Service Bandara Internasional Halim Perdanakusuma "Semua pasukan sudah tiba semua dengan selamat, baru saja," kata Maltha di Bandara Halim Perdanakusuma, Ahad (5/3).
Sayangnya sebanyak 139 anggota FPU 8 tersebut tidak dapat bertemu dengan keluarganya langsung. Mereka, harus menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum bertemu dengan anggota keluarga.
"Nanti keluarga bertemu langsung di Cikeas karena ini (Halim) kan area TNI AU. Kami juga cek (kesehatannya), kalau kesehatan nggak benar kami nggak berani (pertemukan)," kata dia.
Salah satu keluarga FPU 8, Maemunah (51 tahun) mengaku, sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIB. Dia datang mengantarkan Assyifah (5) yang begitu merindukan ayahnya Andi Antoni Dharmaputra yang sudah satu tahun bertugas di Sudan, Afrika Utara.
"Kangen, pengen ketemu," kata gadis kecil yang menggunakan baju merah itu.
Assyifah sendiri sengaja datang jauh-jauh dari Padang Sidempuan, Sumatera Utara demi bertemu dengan ayahnya. Dengan sedikit nada malu gadis kecil yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) ini ingin menagih janji ayahnya yang membawa oleh-oleh.
"Mau baju India," kata Assyifah.
Selain itu masih kata gadis kecil ini, dia juga tidak ingin langsung pulang ke rumahnya yang jauh di Padang. Assyifah ingin lebih dulu jalan-jalan dengan ayahnya di Jakarta untuk mengganti waktu yang hilang bersama ayah satu tahun itu.
Untuk diketahui satgas FPU memiliki tugas ikut andil dalam mengendalikan ketertiban umum dan mendukung operasi Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) yang membutuhkan bantuan FPU, termasuk dalam melindungi warga sipil. Polri memiliki misi memelihara perdamaian dunia sejak 1989 dan mengirimkan 50 personel civilian Police ke misi perdamaian PBB untuk ke Nimbia yang saat itu baru merdeka. Sejak itu polri aktif mengirimkan anggotnya untuk juga mengambil peran seperti misi perdamaian di Kamboja, Mozambik, Kroasia, Bosnia, Afghanistan, Haiti, Somalia, dan Sudan.