REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen PT Transportasi Jakarta telah mengoperasikan lima unit mikro bus di Tanah Abang mulai hari Selasa. Mikro bus akan gratis selamanya bagi pengguna Jak Lingko.
"Dibayar negara, bukan gratis. Khawatirnya salah tangkap, para angkutan Jak Lingko nanti tanya kita dibayar pakai apa? Gratis itu buat penumpangnya. Penumpangnya pegang kartu, tapping, nggak boleh ada yang mengeluarkan uang lagi. Si perusahaan telah berkontrak dengan Transjakarta sesuai dengan kilometer yang ditempuh, dia akan dibayar," ujar Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono di Jakarta, Selasa (11/12).
Agung menjelaskan bayarannya kalau untuk Tanah Abang sekitar Rp 3.800 per kilometer dengan hitungan 180 km per hari yang dinilai jumlahnya sangat memadai untuk membayar operasional angkutan terintegrasi. Total Jak Lingko untuk mikro bus ada delapan rute, tantangannya hanya ada 61 kendaraan yang memenuhi syarat meskipun Dinas Perhubungan DKI Jakarta merekomendasikan 307 unit mikro bus.
Tantangan tersebut, lanjut Agung, karena pihaknya sangat selektif untuk memilih angkutan yang hendak bekerjasama. Agung menjelaskan ada dua tantangan yang dirasakannya untuk menjalin kerja sama dengan operator angkutan umum, yaitu yang pertama kendaraan harus layak dan dievaluasi sebab kualitas kendaraan sangat berdampak pada standar pelayanan minimum.
Kedua, Gubernur DKI Anies Baswedan menginstruksikan agar pengemudi Jak Lingko harus memiliki surat izin mengemudi (SIM) A Umum. "Mereka (pengemudi) harus daftar, ujian dan bayar, nah ini kendalanya. Karena ini cukup berat, kami akan mengambil langkah untuk membantu mereka agar mengikuti ujian SIM A Umum. Kami sudah bekerja sama dengan kepolisian, mereka siap mendukung termasuk skema pembiayaan ujiannya," jelas Agung.
Kartu Jak Lingko sudah bisa dibeli di Tanah Abang dengan harga promo yakni Rp 10 ribu hingga akhir tahun 2018. "Kita cetak kartu sebanyak 40 ribuan, isinya masih kosong, buat Jak Lingko saja. Kalau dia pakai buat naik bus Transjakarta harus isi ulang," tukasnya lagi.
Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat, telah diujicobakan sejak tanggal 7 Desember 2018 yang berarti integrasi moda angkutan umum dalam Jak Lingko telah dapat beroperasi, seperti bus dan mikro bus.