Ahad 20 Apr 2014 17:11 WIB

PPP: Mulai dari Nol

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Citra Listya Rini
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tanpa Ketua Umum Suryadharma Ali telah lebih dulu mengadakan rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Hasil dari kesepakatan itu juga sudah diberikan ke Ketua Majelis Syariaah PPP, Maimun Zubair.

Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuzy mengatakan pihaknya menyelenggarkan rapinmnas bersama 28 dari 33 DPW, 2 orang dari 3 ketua majelis, dan 26 dari 54 pengurus harian. Mayoritas PPP, kata dia, secara resmi telah ambil sikap sesuai prosedur dan landasan hukum.

“Kami mulai dari nol. Artinya belum menentukan koalisi ke siapapun, bahkan bisa juga tetap ke Partai Gerindra,” kata Romy kepada Republika di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Ahad (20/4).

Romy menambahkan pihaknya sudah memberikan hasil rapimnas tersebut ke Maimun Zubair. Pihaknya juga tidak ingin memperdebatkan pendapat ketua majelis syariah tersebut dengan hasil konstitusi partai karena putusan Maimun akan berdasarkan keputusan bersama.

Romy mengatakan mekanisme partai diambil berdasarkan pendapat yang dinilai konstitusional yakni sesuai prosedur ADRT dan punya landasan hukum. Sekarang ini, suara PPP satu, tidak ada kubu sekjen atau ketua umum, semuanya dianggap sebagai DPP PPP.

“Kami tidak masalahkan koalisi kemarin. Hanya saja PPP ini punya mekanisme yang mengatur kapan kita harus mengusung capres dan parpol tertentu,” ujar Romy. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement