Ahad 25 May 2014 15:17 WIB

Ini Pesan HTI Jelang Pilpres

Rep: c78/ Red: Mansyur Faqih
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pilpres 2014, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terus menyuarakan tentang penegakkan khilafah di bumi Indonesia. Sekaligus mengimbau masyarakat cermat dalam memilih capres.

"HTI tidak pernah menyerukan golput, sebagaimana juga tidak pernah menyerukan umat untuk mendukung salah satu capres," kata juru bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto kepada Republika, Ahad (25/5). 

Menurutnya, HTI menyerukan kepada umat untuk menilai secara cermat capres yang ada. Yaitu, agar memilih yang memenuhi syarat seorang pemimpin Islam. 

Syarat tersebut antara lain seperti disebut dalam banyak kitab fiqh siyasah. Yakni laki-laki, Muslim, baligh, merdeka, berakal, adil dan mampu. "Lebih bagus lagi kalau dia adalah seorang mujtahid," ujarnya. 

Kepala negara, katanya, wajib menerapkan syariah secara kaffah atau keseluruhan. Sebab dalam pandangan Islam, pemimpin negara dipilih untuk mengurusi rakyat melalui penerapan syariah. Hanya dengan begitu kebaikan atau rahmat berupa keadilan, kesejahteraan, keamanan, kedamaian dan lainnya akan bisa diwujudkan secara nyata.

Ismail menegaskan, memilih adalah hak. Karenanya, setiap hak pasti akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Makanya, umat harus menggunakan hak tersebut dengan sebaik-baiknya. "Bila di antara calon yang ada, tidak satu pun yang memenuhi syarat, tidak memilih adalah juga hak," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement