REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tetap menjalankan proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Priok melalui pembangunan Terminal Kalibaru tahun ini. Meskipun masih menunggu keputusan presiden (Keppres), Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengatakan tetap merintis pembangunannya.
"Kita ini sudah terlambat dua tahun, tak bisa menunggu terlalu lama lagi. Kami butuh aturan itu segera," kata Lino kepada Republika di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (22/2). Berdasarkan perhitungan Pelindo II, ada pertumbuhan kapasitas pelabuhan untuk muatan kapal sebesar satu juta Teus per tahun.
Itu berarti, idealnya, Indonesia membutuhkan satu terminal baru setiap 1,5 tahun hingga dua tahun berikutnya. Panjang terminalnya berkisar 800 meter (m).
Pelindo II, kata Lino, juga mengganti sebutan Kalibaru dengan New Priok. Menurutnya nama tersebut lebih cantik. New Priok nantinya akan terdiri dari lima terminal. Rinciannya tiga terminal kontainer petikemas dan dua terminal untuk BBM dan gas.
Terminal petikemas pertama ditargetkan selesai akhir triwulan pertama 2014. Kapasitasnya mencapai 1,5 juta Teus. Terminal berikutnya secara bergantian akan selesai dalam jangka waktu 1,5 tahun antar terminal.
Total biaya pengembangan Kalibaru, kata Lino, mencapai dua miliar dolar AS. Ia menegaskan Pelindo II tak menggunakan dana dari pemerintah, melainkan dana dari internal perusahaan.