REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi, aksi penolakan dan kritikan pun dilakukan di berbagai daerah. Bahkan, para pengguna media sosial beramai-ramai menggunakan hashtag #ShameonYouJokowi untuk mengungkapkan kekecewaan mereka.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun tak tinggal diam menanggapi kritikan yang ditujukan kepada Jokowi. Ia kembali menegaskan kenaikan harga BBM subsidi ini dilakukan untuk mengalihkan alokasi dana konsumtif ke sektor yang lebih produktif.
"Kita kan penjelasannya bukan menaikkan BBM. Tapi memindahkan subsidi dari konsumtif ke produktif. Akibat kebijakan itu kenaikan BBM. Jadi BBM naik itu akibat saja," kata JK di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (18/11).
Dengan penghematan subsidi energi ini, ia pun meyakini pemerintah dapat membangun infrastruktur yang lebih baik. Bahkan, JK mengatakan pemerintah Jokowi berani mengambil resiko untuk menaikan harga BBM subsidi.
Menurutnya, Jokowi siap menanggung resiko tak populer demi kemajuan bangsa. "Kita siap tanggung resiko, dan siap tak populer," kata JK.