Jumat 24 Apr 2015 18:09 WIB
konferensi asia afrika

Bajaj Jadi Transportasi Wartawan Selama KAA Bandung

Rep: c01/ Red: Esthi Maharani
Bajaj berbahan bakar gas.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Bajaj berbahan bakar gas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama meliput kegiatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung, Jawa Barat para jurnalis diberikan fasilitas kendaraan untuk memudahkan mobilisasi. Bukan mobil mewah berharga miliaran rupiah, tetapi bajaj berbahan bakar gas.

Bajaj tersebut merupakan bantuan dari Perusahaan Gas Negara (PGN). Perusahaan tersebut memberi bantuan pinjaman sebanyak 20 unit bajaj gas sebagai moda transportasi para wartawan.

Seluruh unit bajaj gas tersebut dapat digunakan oleh para wartawan secara cuma-cuma untuk pergi ke berbagai lokasi kegiatan dan peringatan KAA. Sebanyak 10 unit Bajaj ditempatkan di Kantor PGN, Jalan Braga. Delapan unit lainnya ditempatkan di Balai Kota Bandung dan sisa dua unit lainnya ditempatkan di kantor Pikiran Rakyat.

Seluruh unit bajaj tersebut diberangkatkan langsung dari Jakarta menuju Kota Bandung. Salah satu sopir yang tergabung dalam Komunitas Bajaj Gas (Kobagas), Herman, menyatakan seluruh sopir mengendarai langsung bajaj-nya dari Jakarta menuju Bandung.

Ke-20 sopir mengendarai bajaj masing-masing secara bersamaan dengan didampingi dua mobil korlantas. Tim Kobagas berangkat pada Ahad (18/4) pagi, sekitar pukul 05.00 WIB. Jalur yang ditempuh oleh tim Kobagas ialah melalui rute Purwakarta dan sampai di Kota Bandung sekitar pukul 12.00 WIB.

"Senang di Bandung, suasananya enak," ujar Herman di Taman Film Bandung, Jumat (24/4).

Kepala Koodinator Kobagas, Asep MM, menyatakan timnya sudah terbiasa berada di lapangan. Karena itu, meskipun baru tiba di Kota Bandung, timnya tidak memiliki kendala dalam menghafal rute ke beberapa lokasi penting terkait kegiatan peringatan KAA.

Sesampainya di Kota Bandung pada Ahad siang, para sopir bajaj gas segera berbenah dan beristirahat. Kemudian, pada malam harinya, seluruh sopir bajaj gas melakukan gladi bersih menghafal rute-rute di Kota Bandung. Asep menyatakan para anggota timnya belajar dengan cepat, sehingga pada Senin (19/4) pagi para sopir sudah menguasai jalan. Satu kendala yang ditemukan, lanjut Asep, ialah ketika cukup banyak rute jalan yang dialihkan.

"Kemungkinan pulang (ke Jakarta) hari Ahad," terang Asep

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement