Ahad 31 Jul 2016 21:41 WIB

Satgas: Satu dari Laporan BPOM Terindikasi Vaksin Palsu

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah orang tua yang tergabung dalam Aliansi Orang Tua Korban Vaksin Palsu melakukan aksi di Halaman Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta, Sabtu (23/7).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Sejumlah orang tua yang tergabung dalam Aliansi Orang Tua Korban Vaksin Palsu melakukan aksi di Halaman Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta, Sabtu (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Vaksin Palsu telah menerima laporan temuan dugaan vaksin palsu baru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut Ketua Satgas Vaksin Palsu, Maura Linda Sitanggang, satu dari laporan terindikasi vaksin palsu.

“Temuan BPOM terbaru merupakan hasil pengujian laboratorium, salah satu terindikasi vaksin palsu, sisanya bukan vaksin,” kata Maura melalui pesan singkatnya kepada Republika.co.if, Ahad (31/7). Sebelumnya, kata dia, Rumah Sakit (RS) yang terindikasi menggunakan vaksin palsu dari laporan BPOM tersebut sudah diketahui umum melalui media, yakni RS Mutiara Bunda, Tangerang, Banten.

 

Maura menerangkan, fasilitas kesehatan (faskes) yang diindikasikan menggunakan vaskin palsu telah dilanjutkan penyelidikannya oleh Bareskrim. Sebelumnya, data tersebut sudah dan akan diverifikasi oleh pihaknya. Upaya tersebut juga telah diperkuat dengan kerjasama bersama Dinas Kesehatan melalui pemberian kesehatan dan vaksin ulang sesuai pedoman imunisasi wajib.  Sebagai infomasi, Satgas melakukan koordinasi terhadap temuan Bareskrim dan BPOM.

Deputi I BPOM, Tengku Bahdar Johan Hamid juga mengungkapkan, sampai saat ini belum ada informasi terbaru ihwal temuan vaksin palsu di sejumlah wilayah lainnya. “Masih tetap satu di Banten, satu di Bandung , dua di DKI dan yang lain anti serum palsu ada tujuh,” katanya.

Berkenaan temuannya ini, kata Bahdar, semua informasi ini berasal dari balai. Pada awalnya, BPOM melaporkan 39 sampel dan terbukti terdapat  lima yang palsu, yaitu empat  vaksin dan satu serum. Temuan ini berasal dari tiga provinsi seperti  Serang, Bandung dan DKI Jakarta.  “Terus kita uji lagi hasil terakhir 60 sampel dan yang palsu 12, vaksin lima dan tujuh anti serum dari enam provinsi, yakni Serang, Bandung, DKI Jakarta, Pekanbaru, Palembang dan Bengkulu,” tambahnya.

Sebelumnya diinformasikan, BPOM kembali menemukan empat rumah sakit penerima vaksi palsu. Empat rumah sakit di luar 14 fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang telah diumumkan sebelumnya itu, diketahui berada di Jakarta, Banten dan Bandung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement