Kamis 15 Feb 2018 16:32 WIB

Indonesia Target Jadi Lumbung Pangan Dunia, Ini Pesan Mentan

Untuk mewujudkannya, perlu ada perubahan dalam sistem pertanian di tanah air

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hazliansyah
Mentan Andi Amran Sulaiman, di akhir menyampaikan Kuliah Umum, di Fakultas Pertanian Unhas, menyerahkan buku Grand Design Pembangunan Pertanian, 2015 - 2045.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Mentan Andi Amran Sulaiman, di akhir menyampaikan Kuliah Umum, di Fakultas Pertanian Unhas, menyerahkan buku Grand Design Pembangunan Pertanian, 2015 - 2045.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah menargetkan pada 2045 Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Untuk mewujudkannya, perlu ada perubahan dalam sistem pertanian di Tanah Air.

"Jadi kita harus gunakan teknologi. Kalau tradisional tidak mungkin," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada wartawan saat ditemui usai mengisi kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin, Makassar, Kamis, (15/2).

Menurutnya, telah terjadi perubahan paradigma dari sistem pertanian lama ke lebih modern.

"Bila perubahan paradigma terjadi baru bisa bangkit dan baru mereka (anak muda) mau turun," tambah Amran.

Ia menegaskan, anak muda saat ini harus sudah mulai diajari dan digodok agar memahami bagaimana fungsi Indonesia pada 2045. Terutama di bidang pangan. Dan kini sudah mulai bermunculan petani-petani muda.

"Seperti Gempita (Gerakan Petani Muda Indonesia), sudah ada 250 ribu orang terlibat di sana. Itu anak muda semua," katanya.

Amran membayangkan, bila setiap anak muda menciptakan nilai, satu orang sebesar Rp 1 juta atau Rp 2 juta per bulan maka nilai yang dihasilkan per tahun bisa mencapai triliunan rupiah.

"Satu orang Rp 1 juta atau Rp 2 juta per bulan, lalu jumlahnya 200 juta. Maka berapa triliun yang dicetak per tahun," jelasnya.

"Saya inginkan, manusia-manusia ini menjadi produktif. Jangan tinggal diam harus bergerak dan berproduksi seperti anak muda di Jepang, Korea, dan Taiwan. Pasti bisa," tegasnya.

Ia menambahkan, sebagai negara subur, Indonesia memiliki keunggulan lebih dibandingkan negara-negara tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement