REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah dan sekitarnya, pada Jumat (28/9) sore pukul 17.02. Gempa ini juga dirasakan sejumlah warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Salah satu warga Mamuju, Ahmad Riyadh mengatakan, merasakan gempa bumi saat ingin menunaikan shalat Magrib. "Tadi mau shalat Magrib itu bencana gempa lalu. Berhamburan semua karena panik sampai pusing," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Jumat (28/9).
Riyadh mengatakan telah mendapatkan informasi dari keluarganya di Mamuju Tengah bahwa air laut naik. Riyadh menyebut jarak dari rumah ke laut sekitar satu kilometer. Akan tetapi, saat ini ia dan sejumlah warga lainnya masih berada di luar rumah dan belum mengungsi.
"Belum mau mengungsi ini karena belum terlalu. Sudah aman, tetapi masih berada di luar," katanya.
Ia juga mengatakan, ketika gempa terjadi listrik sempat padam selama kurang lebih 20 menit. Namun, Riyadh mengatakan, dua gempa pada pukul 14.00 WIB yang terjadi sebelumnya dengan kekuatan 6 SR tidak dirasakan di Mamuju.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa 7,7 SR itu dinyatakan telah berakhir pada Jumat (28/9) pukul 17.36 WIB. Sebelumnya BMKG melaporkan, gempa di kedalaaman 10 km barat laut Donggala itu berpotensi memicu tsunami.