REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata 2.426 kejadian bencana dari Januari hingga 14 Desember 2018. Berdasarkan data itu, BNPB mengkategorikan Provinsi dan Kabupaten/Kota paling rawan bencana di Indonesia.
Kepala BNPB Willem Rampangilei menyebut Provinsi Jawa Tengah yang paling sering terjadi bencana yaitu 551 kali. Kemudian Provinsi Jawa Timur (422 kali bencana), Jawa Barat (322), Aceh (150), dan Kalimantan Selatan (95).
"Kalau dari jumlah kejadian bencana, ada lima Provinsi dengan jumlah terbanyak, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh, dan Kalimantan Selatan," katanya di kantor BNPB pada Rabu (19/12).
Selanjutnya mengerucut pada kota atau kabupaten yang paling sering tertimpa bencana yaitu Bogor dengan jumlah 76 bencana.
"Kemudian ada Cilacap (57 bencana), Wonogiri (54), Serang (46), dan Ponorogo (41)," ujarnya.
Berdasarkan keterangan tersebut, Pulau Jawa menjadi wilayah yang paling rawan bencana. Willem menilai karena tingkat kepadatan penduduk Pulau Jawa tergolong tinggi. Dampaknya maka alih fungsi lahan dari pertanian menjadi non pertanian demi kepentingan hunian dan niaga kian meningkat tiap tahun.
"Konsekuensi dari perubahan ini adalah keseimbangan hidrologi akan berubah. Dampaknya ya dapat menimbulkan banjir atau longsor," jelasnya.