REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta berhasil menjadi kampiun Liga 1 2018, setelah mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Ahad (9/12). Dengan kemenangan ini Persija berhasil mengumpulkan 62 poin dan tak terkejar oleh pesaing terdekatnya yang mengoleksi 61 poin.
Dua gol Persija dicetak oleh Marko Simic masing-masing melalui titik putih di babak pertama dan sundulan di babak kedua. Sedangkan gol balasan dicetak oleh Herdianto. Sementara PSM Makassar berhasil melibas tuan rumah PSMS Medan dengan skor 5-1, namun kemenangan telak itu sia-sia, karena Persija menang atas Mitra Kukar.
Kemenangan itu disambut suka cita oleh puluhan ribu The Jakmania, julukan Persija Jakarta. Selepas pertandingan mereka terus menyanyikan chant tanpa henti. Suara knalpot saling bersauatan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa meluapkan kegembiraannnya. "Champione...champione...champione," teriak ribuan The Jakmania yang memadati kawasan SUGBK hingga Jalan Tentara Pelajar," Jakarta Pusat, Ahad (9/12).
Mereka seolah-olah enggan melewati momen bersejarah begitu saja. Mereka terus menari dan bernyanyi, diiringi letupan kembang api dan kepulan asap cerawat.
"Alhamdulillah akhirnya juara, Persija sampai kiamat," teriak pemuda berkaos orange, lengkap dengan syal Persija.
Sayangnya, tidak semua The Jakmania yang datang ke SUGBK tidak semuanya mendapatkan tiket masuk. Tidak sedikit, mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli tiket lewat calon dengan harga dua kali lipat dari harga resmi. Ribuan The Jakmania yang tidak kebagian tiket harus puas menonton melalui layar lebar di halaman Kemenpora.
Salah satu pendukung Persija asal Bogor, Jawa Barat, Lufi Antara juga mengucap rasa syukur setelah klub favoritnya merengkuh trofi liga. "Alhamdulillah penantian panjang terbayar," ucap Lufi kepada Republika, Ahad (9/11).
Berbeda dengan mayoritas the Jakmania lainnya, Lufi hanya datang bertiga ke GBK dengan saudara dan adik kandungnya. Namun, ia menengaskan dirinya datang dengan penuh optimisme.
"Persija telah melalui musim sulit dengan banyak berpindah kandang (musafir). Kami berharap kedepannya Persija memiliki rumah sendiri (stadion)," sambung pria yang mengaku telah mendukung Persija sejak 20 tahun silam.
Musim ini, tim ibu kota sudah meraih dua gelar juara yakni Piala Presiden dan BootsSportsFix SuperCup 2018 di Malaysia. Alhasil, dengan kemenangan ini Macan Kemayoran mengikat tiga gelar juara.
Keberhasilan Persija Jakarta merengkuh juara Liga 1 Indonesia juga disambut suka cita Jakmania yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Puluhan Jakmania Lombok yang menyaksikan laga dengan nonton bareng di Kafe P 26, Jalan Sriwijaya, Kota Mataram, NTB, meneriakan yel-yel juara usai wasit meniup peluit menyudahi laga antara Persija melawan Mitra Kukar yang berakhir dengan skor 2-1 untuk Persija.
Ketua Jakmania Lombok, Rifki (25), mengaku amat gembira dengan hasil yang diraih Persija setelah sempat terlunta-lunta di awal musim. Rifki mengaku begitu tegang saat menyaksikan laga antara Persija dengan Mitra Kukar lantaran tim Macan Kemayoran terus ditekan, terutama pada akhir laga.
"Alhamdulilah juara, tak bisa berkata-kata," ujar Rifki kepada Republika di Mataram, NTB, Ahad (9/12).
Rifki mengaku bersyukur bisa melihat Persija juara, meski tidak dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Ia sudah cukup puas mampu mendukung Persija saat bertandang ke Bali beberapa waktu lalu bersama Jakmania Lombok.
"Musim depan Jakmania Lombok berencana untuk sama-sama nonton Persija langsung di Jakarta," lanjutnya.
Rifki berharap, manajemen Persija tidak berpuas diri dan melakukan perbaikan untuk musim depan dan juga berkancah di AFC Cup.
"Tahun depan harus lebih baik," kata Rifki menambahkan.