REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kucing bisa menjadi hewan peliharaan yang lucu. Namun, keberadaan kucing di Amerika Serikat justru menjadi hantu bagi satwa liar lain. Dalam sebuah studi di AS, kucing telah membunuh miliaran satwa tiap tahun.
Para peneliti memperkirakan kucing telah membunuh 1,4-3,7 miliar burung dan 6,9-20,7 miliar mamalia setiap tahun. Dalam laporan yang dituliskan dalam Nature Communications, para ilmuwan mengatakan kucing liar merupakan pembunuh terburuk.
Meski demikian, kucing peliharaan juga memainkan peran dalam pembunuhan itu. Karena itu, pemilik harus lebih berupaya mencegah lebih banyak satwa dimakan kucingnya.
Para ilmuwan menyimpulkan lebih banyak hewan yang mati akibat dicakar kucing di AS daripada kecelakaan di jalan, tabrakan dengan bangunan, atau keracunan. Kucing yang merupakan sahabat manusia itu memusnahkan satwa liar setempat.
Mereka juga disalahkan atas kepunahan 33 spesies secara global. Meski demikian, dampak musnahnya spesies terhadap wilayah setempat masih sulit didata.
Para peneliti menganalisis kemampuan predator kucing. Analisis tersebut mengungkap kemampuan membunuh kucing lebih tinggi dari perkiraan. Kucing bisa membunuh burung empat kali lebih banyak dari perkiraan sebelumnya.
Sejumlah burung lokal AS seperti American Robin berada dalam risiko tinggi. Tikus, tupai, dan kelinci merupakan mamalia yang paling banyak dibunuh kucing.
"Studi kami menunjukkan kucing merupakan ancaman satwa liar AS, " ujar Peneliti, Pete Marra seperti dikutip BBC, Rabu (30/1).
Lantaran temuan tersebut, para peneliti menyarankan pemilik untuk menjaga kucing dalam ruangan. Seorang juru bicara badan amal untuk kesejahteraan hewan di Inggris mengatakan ikat leher dan lonceng dapat mengurangi kemampuan kucing berburu hingga sepertiga dari biasanya.