REPUBLIKA.CO.ID, Selendang bukan monopoli kaum wanita. Sekarang, pria pun tak tabu untuk mengenakan selendang, atau biasa di sebut stola. Beragam warna dan motif stola kini banyak dipasarkan. Tapi yang mendominasi adalah stola dengan motif batik klasik. Stola bisa disampirkan di satu pundak, bisa pula di kedua belah pundak. gaya ini, mengingatkan kita pada cara para ulama menyampurkan sorban atau sajadah mereka.
Bagaimana memilih stola yang sesuai? Pertama, perhatikan warnanya. Yang paling penting, sesuaikan dengan busana yang dikenakan. Antara stola dan busana harus saling mendukung, bukan saling 'menjatuhkan' sehingga penampilan tidak berantakan.
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah panjang dan lebarnya. Selendang pria sebaiknya tidak terlalu panjang. Usahakan agar panjang kedua sisi selendang jika dipakai terlihat rata dan tidak melebihi pinggang. Jika mungkin, hindari selendang yang ujungnya berumbai-rumbai.
Di samping itu, jangan terlalu lebar. Selendang yang terlalu lebar akan sulit untuk diatur. selain itu, kesannya juga terlalu tebal dan 'kedinginan'.
Satu lagi, hati-hati dengan selendang Anda saat mengambil makanan atau saat menyantapnya. Jika meja makan cukup tinggi, sebaiknya saat tangan kanan meraih makanan, maka tangan kiri ditempelkan di bawah dada, untuk menahan selendang agar tidak turut 'mencicipi' hidangan. Saat makan, hati-hati agar hidangan yang tengah disantap tercecer ke selendang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika