Rabu 07 Aug 2013 09:29 WIB

Berkreasi Cantik dengan Kerudung

Kerudung cantik/ilustrasi
Foto: prayogi/republika
Kerudung cantik/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Perancang busana muslim, Hannie Hananto, mengatakan tren jilbab sangat tergantung pada tren baju. Karena tren busana muslim tahun ini volumenya tidak 'semengembang' tahun lalu, maka tren jilbab menjadi lebih kaya akan ornamen. "Volume busana yang membalon tidak lagi tren. Sekarang volume itu cuma terletak di detail tangan, dada, atau rok," terangnya. Berpaku pada tren busana itu, jilbab menjadi cenderung lebih dekoratif.

Saat ini, menurut Hannie, pembeli busana muslim menyukai jilbab yang bagian kepalanya keras. Nah, bagian itu lalu dihiasi bahan lain seperti suede, denim, atau aplikasi kulit.

Tapi, Nuvailiani mempunyai pandangan lain. Penata jilbab itu mengatakan pekembangan jilbab di Tanah Air justru lebih maju dibandingkan perkembangan di negara muslim lain, seperti Mesir atau Malaysia. Menurut dia, banyaknya perancang busana muslim di Indonesia memicu tiap desainer menghasilkan rancangan yang baru dan beda dari yang lain. 

"Kalau saya browse atau ngobrol dengan teman-teman di luar negeri, pasti bisa dibandingkan bahwa busana muslim dan jilbab Indonesia berkembang baik dibanding negara lain," katanya. Nuvailia memprediksi tahun ini jilbab yang diminati adalah jilbab yang tidak terlalu rumit tapi dihiasi ornamen seperti bros. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement