REPUBLIKA.CO.ID, Dalam berpakaian, tentu harus ada keserasian. Dahulu, orang lebih senang menggunakan pakaian dengan warna senada. Mulai dari atasan, bawahan, bahkan jilbabnya pun berwarna sama.

Kali ini, di era mode Muslim yang sudah berkembang, tabrak warna dan tabrak motif sudah menjadi satu hal yang lumrah. Bahkan, justru menyegarkan.

Menurut General Manager Marketing Elzatta dan Dauky, Ina Binandari, padu padan warna bisa dilakukan untuk busana Muslimah. Sehingga, perempuan tidak perlu memiliki banyak baju atau membeli baju baru, tapi justru memanfaatkan baju yang sudah dimiliki.

Perrpaduan warna membuat penampilan semakin enak dilihat. “Blocking colour itu kontras. Seperti tidak matching, tapi justru enak dilihat. Sementara, jika semuanya warnanya sama akan bosan, kalau matching seluruhnya, total look-nya akan mirip,” tambahnya.

Ina pun membagi warna dalam lima kelompok.

Dimulai dari warna hijau. Kelompok warna hijau, menurutnya, bisa dipadupadankan dengan warna apa saja. Tapi, bagi yang baru belajar padu padan warna, sebaiknya padankan warna kehijuan dengan emas, cokelat, dan krem.

Selanjutnya, warna toska. Warna ini bisa dipadankan dengan abu-abu atau biru. Tapi, jika ingin terlihat jreng, bisa dipadukan dengan kuning.

Ada pula warna oranye. Warna ini bisa dipadankan dengan warna cokelat dan kuning. Bahkan, warna merah pun bisa. Dan, bisa ditambahkan dengan warna krem atau cokelat.

“Misalnya, dengan celana oranye, bisa dipadankan dengan baju merah dilengkapi dengan kemeja garis putih cokelat dan kerudung warna emas atau warna sampenye metalik, seperti krem,” ungkapnya.

Lain hal dengan warna magenta, pink keunguan. Jangan takut padu padankan warna ini, misalnya, jika baju berwarna ungu, bisa gunakan jilbab berwarna pink.

Sedangkan, untuk abu-abu, warna yang agak suram, bisa dipadankan dengan warna magenta. Selain itu, bisa padankan dengan warna lain karena abu-abu merupakan warna dasar yang bisa serasi dengan semua warna.