REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusian nasioanal, PKPU, menggelar seminar parenting bertajuk "Menjadi Pelatih Emosi Anak", Sabtu (25/5).
Seminar yang digelar di SMP Islam Al-Ikhlas Jakarta ini diikuti dengan antusias oleh 200 peserta yang merupakan orang tua dan guru.
Dr Amir Zuhdi, Parenting Neuroscience tampil sebagai pembicara pada kesempatan itu. Untuk bisa memahami emosi anak, orangtua utamanya harus bisa tahu bagaimana cara mendidik anak yang baik. Menurut Amir ada dua hal yang harus dilakukan orangtua. Yakni, orangtua harus bisa menjadi seorang konsultan dan pelatih bagi anak.
Untuk bisa menjadi konsultan, orangtua pertama harus membangun kedekatan dengan anak (connected). Setelah membangun kedekatan, tugas orangtua kemudian mencari kemampuan dan bakat anak (discover). Paling tidak orangtua bisa melihat kemampuan anak melalui 9 kecerdasan anak, kecerdasan musikal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal (sosial), kecerdasan visual spasial, kecerdasan natural, kecerdasan kinestetik tubuh, kecerdasan moral, kecerdasan verbal linguistik, dan kecerdasan logika matematika. Dan terakhir adalah mengedukasi anak.
"Yang paling penting bagaimana kemampuan menemukan kecerdasan anak dan kita optimalkan kecerdasan tersebut," kata Amir saat memberikan seminar.
Dan untuk melengkapi ketiga cara tersebut, orangtua juga perlu menjadi seorang pelatih bagi anak. Pertama menurut Amir, melatih anak tidak akan berhasil tanpa adanya rasa kepercayaan dari anak kepada orangtua. Dan kepercayaan dibangun lewat komunikasi.
"Kedua, jadilah pendengar yang baik untuk anak. Dan ketiga adalah kemampuan bertanya dan berikan feedback kepada anak," tambahnya.
Di sela seminar berlangsung, Ira Nurulia, Customer Relation Manager PKPU mengatakan, seminar ini bertujuan sebagai bentuk pelayanan PKPU kepada donatur, mitra sekolah dan para orangtua yang telah mendukung kegiatan PKPU selama ini.
"Semoga dengan pelatihan ini, orangtua bisa lebih mengetahui karakter anaknya dan mampu bijak menyikapi setiap perilaku anak," katanya.