REPUBLIKA.CO.ID, Terkadang olahraga di masa kehamilan tidak diperbolehkan untuk melindungi kesehatan ibu, bayi, atau keduanya. Periksakan kondisi kandungan Anda dengan dokter Anda sebelum memulai atau melanjutkan olahraga.
Dilansir dari babycenter.com, American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG) telah mengesampingkan latihan aerobik jika ibu hamil memiliki kondisi seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru, kelainan rahim, gestasi multipel (kembar dua, kembar tiga), plasenta previa setelah 26 minggu, persalinan prematur, pecah ketuban, hipertensi kronis, hingga anemia berat.
Tanyakan kepada dokter Anda kegiatan apa saja yang dilarang. Apakah Anda perlu untuk mengurangi intensitas atau durasi setiap kegiatan lainnya? Atau Anda mungkin masih mampu melakukan olahraga ringan yang terbatas, seperti rutinitas untuk memperkuat lengan dan punggung.
Hentikan berolahraga Anda jika Anda menemukan tanda-tanda berikut ini:
•Perdarahan vagina
•Pusing atau pandangan kabur
•Sesak napas
•Sakit kepala
•Nyeri dada
•Otot melemah
•Nyeri betis atau bengkak (yang bisa menunjukkan gumpalan darah)
•Nyeri punggung atau panggul
•Kontraksi/persalinan prematur
•Gerakan janin
•Keluar cairan dari vagina
•Denyut jantung yang cepat atau palpitasi, bahkan saat istirahat