Selasa 20 May 2014 16:29 WIB

Anak Kurang Tidur Kadang Divonis Idap ADHD

Red: Indira Rezkisari
Anak yang kurang tidur kerap menunjukkan gejala yang bisa dikaitkan dengan ADHD.
Foto: Prayogi/Republika
Anak yang kurang tidur kerap menunjukkan gejala yang bisa dikaitkan dengan ADHD.

REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak berisiko divonis sebagai pengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), bila sebenarnya anak hanya membutuhkan tidur malam yang nyenyak.

Satu dari 10 anak di Australia menderita chronic snoring atau mengorok parah atau sleep apnoea yang mengganggu napas mereka saat tidur. Anak-anak, seperti dikutip dari news.com.au, kemudian banyak didiagnosa mengidap ADHD. Demikian studi yang dilakukan University of Adelaide.

''Sebanyak 50 persen pengorok parah atau mereka dengan sleep apnoea didiagnosa mengidap ADHD,'' kata Dr Vandana Katyal, ilmuwan penelitian tersebut. Padahal, yang dibutuhkan anak-anak itu hanya tidur malam yang cukup.

Sejumlah studi di AS dan Inggris menemukan banyak anak-anak yang sebenarnya hanya kurang tidur, namun didiagnosa mengidap ADHD. Termasuk, seorang anak berusia 13 tahun dengan performa akademik yang rendah yang diduga tidur mengorok saat usia dini.