Kamis 12 Sep 2013 11:19 WIB

Internet atau Buku, Mana yang Lebih Unggul?

Anak baca buku/ilustrasi
Foto: telegraph.co.uk
Anak baca buku/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Jika harus membandingkan mencari informasi dari internet dengan buku, Suryatmaning Hany bakal memilih internet. Alasannya, tulisan di internet lebih ringkas, tidak bertele-tele, cepat, mudah, dan pastinya jauh lebih murah. Bila membeli buku, kata Hany, satu tema ada dalam satu buku. Ingin tema lain? Ya, harus membeli buku lagi. "Di internet, beragam tema bisa langsung didapat dalam sekejap,'' katanya. "Tinggal memilih mana yang menarik untuk dibaca karena begitu banyak situs yang bisa langsung diakses.''

Bukan berarti Hany sudah berpaling dari buku, majalah, atau sumber informasi cetakan lain. Hanya saja, kini dia lebih selektif membeli buku. Ia hanya mau membuka dompet untuk membeli buku cerita perjalanan panjang atau novel, seperti Musashi, Heike. Begitu pula anak-anaknya. Mereka tak meninggalkan buku cerita dan komik. "Kalau buku cerita, novel, apalagi ceritanya bagus-bagus, terus terang saja saya masih nyaman membaca buku kertas ketimbang membaca pdf daripada layar laptop,'' katanya. "Membaca dari buku lebih seru.''

Nina Mutmainah Armando, dosen komunikasi yang termasuk bersahabat dan rajin berkutat dengan media digital. Menurut dia, bila berkaitan dengan informasi ilmiah, nonfiksi, dunia maya banyak  menambah wawasan. Tapi untuk membaca novel, cerita-cerita fiksi, dia memilih kembali ke media konvensional alias buku. Membaca novel Harry Potter di kursi goyang sambil santai, kenikmatannya lebih didapat ketimbang serius di depan layar. "Kalau novel, saya belum bisa menikmati membaca dari layar ke layar, lebih baik kembali ke buku.''

Bahkan, dengan kemudahan iPad yang ringan dan mudah dibawa-bawa ke mana sekali pun. Satyawati P Rahayu lebih merasa asyik membaca novel dari buku ketimbang versi e-book. "Kalau membaca dari buku emosi saya ikut hanyut. Tapi, kalau dari internet, bawaannya mata merasa lelah, mengantuk, dan tidak nyaman saja,'' tambahnya. Internet, bagi dia, cuma tempat mencari informasi dan juga menjalin jejaring sosial. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement