Jumat 13 Sep 2013 12:09 WIB

Mengapa Pasangan Bisa Berselingkuh?

Selingkuh (Illustrasi).
Selingkuh (Illustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Perselingkuhan memang ancaman serius dalam sebuah rumah tangga. Gara-gara selingkuh atau cinta segitiga, tak sedikit keluarga yang semula bahagia, menjadi hancur berantakan. ''Fenomena cinta segitiga memang cukup banyak terjadi. Namun, apa yang banyak terjadi di masyarakat, bukan berarti dianggap lazim dan menjadi pembenaran,'' kata Alexander Sriewijono, psikolog. 

Mengapa orang bisa berselingkuh? Menurut Alex, cinta memang memiliki sensasi memabukkan. Karena itu, orang mudah jatuh cinta karena ingin mendapatkan sensasi tersebut. Cinta pun ternyata tidak bisa memilih. Cinta tidak kenal orang, tempat dan waktu. Itu mengapa, siapapun bisa jatuh cinta.

Namun, untuk mereka yang sudah terikat tali pernikahan, mestinya bisa menahan diri sehingga tak sampai terlibat dalam cinta segitiga. Ingat, akibatnya bisa fatal. Banyak orang beralasan, terpaksa selingkuh karena hubungan dengan suami atau istri bermasalah dan sulit diperbaiki. Menurut Alex, itu cuma alasan. ''Yang pasti, selingkuh tidak akan menyelesaikan masalah, tapi justru memperunyam masalah,'' papar Alex. 

Kerap terjadi, perselingkuhan berawal karena sering bersama, mengobrol, saling curhat, lalu saling memberikan perhatian. Dari situ berlanjut dengan saling mengirim kata-kata mesra lewat ponsel dan akhirnya menjalin cinta. Menurut Alex, ketika seseorang mulai kirim SMS atau chatting dengan wanita atau pria lain, seharusnya berusaha introspeksi dan mengontrol diri. ''Harus dibalaskah SMS ini? Kita harus tegas terhadap diri sendiri. Beranilah mengatakan tidak. Karena apa yang kamu cari?'' ujar pengasuh rubrik keluarga di sebuah majalah ternama ini. 

Jalinan cinta dengan WIL (wanita idaman lain) atau PIL (pria idaman lain), menurut Alex, sudah masuk dalam kategori berbahaya jika ia sudah tidak bisa konsentrasi lagi. Apapun yang dilakukan, selalu saja teringat pada pasangan selingkuhnya. Ia tak peduli lagi dengan pasangan sah dan anak-anaknya. ''Apapun yang dilakukan pasangan sahnya dianggap salah, karena ia sudah membutakan dirinya dengan cinta.''

Adakah tanda-tanda seseorang tengah berselingkuh? Ya, salah satunya seperti ditunjukkan oleh Andi, suami Ratna. Ia yang semula bukan pria pesolek, tiba-tiba saja suka mematut diri dengan berlama-lama di depan cermin. ''Yang biasanya di depan cermin cuma sebentar, bisa satu sampai dua jam. Padahal, secara logika, satu atau dua jam itu sangat efektif untuk menemani anak bermain atau mengerjakan PR.'' 

Agar perselingkuhan tak meracuni perkawinan Anda, cobalah beberapa jurus dari Alex. Salah satunya, ajak selalu suami Anda untuk mengingat janji saat menikah dulu. Jangan segan untuk membuka kembali album foto atau memutar video pernikahan. ''Tak kalah penting, banyaklah bersyukur dan sayangi selalu pasangan Anda.'' 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement