Senin 09 Dec 2013 15:08 WIB

Kiat Hadapi Anak yang Gampang Ngamuk

Red: Endah Hapsari
Si balita yang kesal/ilustrasi
Foto: missindependentwoman.com
Si balita yang kesal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Anak balita mulai dari umur dua hingga tiga tahun kerap mulai sulit dikendalikan. Mereka biasanya mulai sering melawan atau tidak menurut pada perintah orangtua. Lantas, bagaimana menghadapi anak usia sulit ini? Menurut Alan Greene --dokter anak yang mendapat julukan perusahaan Intel sebagai the Children's Health Hero of the Internet--  idealnya pengasuhan tidak mencegah masa sulit ini. ''Tapi, membantu anak mengendalikannya,'' kata dia. 

Tugas perkembangan si kecil adalah mendapatkan keterampilan membuat keputusan yang layak. Untuk membantunya mendapatkan ini, Green menyarankan orang tua untuk menawarkan pada anak pilihan yang terbatas pada setiap kesempatan. Anak, katanya, akan frustrasi ketika diberi perintah langsung tanpa pilihan. Begitu pula jika terlalu banyak alternatif. ''Dua atau tiga pilihan biasanya paling baik,'' kata ayah empat anak ini.

Untuk itu, pastikan pilihan yang ditawarkan pada anak ada dalam koridor  yang layak sesuai nilai, aturan atau kesepakatan keluarga. Misalnya, waktu makan, katakanlah, ''Mau apel atau pisang?''

Dengan adanya batasan itu, jelas Green, anak akan merasa ada jaminan keamanan pengambilan keputusan. Di sisi lain, ia merasa memiliki kebebasan mempraktikkan kekuatannya dalam batasan itu. 

Masa ini tak hanya sulit dari sudut pandang orang tua. Menurut tamatan Princeton University dan  University of California di San Francisco, masa ini juga sulit bagi anak-anak. Ketika berlawanan dengan orang tua, anak mengalami emosi yang sangat intens. Sebab, kendati ingin menunjukkan keunikannya, anak juga ingin menyenangkan orang tua.

Greene memperbandingkan masa dewasa muda pertama ini dengan kelahiran bayi. Yakni, adanya pengalaman yang sangat intens. Sakit, diikuti rasa sakit berikutnya, dan akhirnya menghasilkan sesuatu yang indah. Yakni, rasa sakit kelahiran psikologis. Hasilnya, karakter anak yang terbentu.

Senada dengan Greene, Eileen Hayes, penulis pengasuhan lain, mengajak para orang tua untuk membantu anak --yang ingin mandiri dan 'menjadi besar' pada suatu waktu, tetapi menjadi si bayi pada waktu yang lain-- dengan cara memanfaatkan waktu bersamanya tanpa uring-uringan.

Dalam Terrible twos... and threes, Hayes menyarankan para ayah bunda agar menjaga sikap positif dan berkonsentrasi pada hal yang menyenangkan dari si kecil. Apa pun yang bisa membuat tenang dan senang. Caranya adalah dengan mencoba bermain bersamanya dan menggunakan waktu untuk gembira bersama. ''Nikmati kegiatan bersamanya di mana saja dan kapan saja,'' katanya. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ نُوْحٍۘ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَّقَامِيْ وَتَذْكِيْرِيْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَعَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ فَاَجْمِعُوْٓا اَمْرَكُمْ وَشُرَكَاۤءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ اَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوْٓا اِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُوْنِ
Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi.

(QS. Yunus ayat 71)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement