REPUBLIKA.CO.ID, Terkadang orang tua tidak menyadari kalau ucapannya menyakiti sang buah hati. Pernahkah mengalami momen anak sulit diberi tahu dan ibu pun berucap memilih pergi dari rumah saja karena anak tak mau menurut? ‘’Kalau adik tidak bisa dikasih tahu, ibu pergi saja. Ibu mau ke kantor saja,’’ kata ibu pada anak.
Tahukah Anda kata-kata seperti itu sesungguhnya merupakan bentuk bully atau penindasan kepada anak? Psikolog anak, Anita Chandra MPsi, mengatakan perilaku penindasan seperti itu sering terjadi secara tidak disengaja atau tidak disadari orang tua. Penerapan pola asuh yang tidak tepat merupakan muara dari perilaku penindasan anak.
Bentuk bullying orang tua terhadap anak bisa dalam berbagai bentuk, baik fisik, verbal, emosional maupun cyber bullying. Bullying pun dapat kemudian mengarah ke arah perilaku kekerasan,’’ katanya menjelaskan. Contoh penindasan pun beragam. Misalnya, orang tua menggunakan hukuman-hukuman fisik ke pada anak yang tidak memiliki kekuatan, baik secara fisik atau posisi, untuk melawan.
Dari segi verbal penindasan dapat berupa ancaman atau tuntutan yang tidak masuk akal. Sedangkan penindasan dalam bentuk emosional, misalnya dengan mempermainkan emosi anak. Lain lagi dengan cyber bullying yang dapat terjadi lewat upaya mengontrol bahkan selalu berkomentar dalam dunia maya yang sifatnya menjatuhkan atau mempermalukan anak.
Anita memberi contoh lain. Ketika anak mogok makan, ibu kemudian mengancam tidak akan sayang lagi pada anak. Ia menjelaskan perilaku demikian dapat mengarah pada penindasan. Sebab ancaman verbal bisa memengaruhi emosi anak. Bila ucap an-ucapan seperti itu terjadi berulang-ulang, maka anak akan merasa tidak nyaman secara emosional.
Biasanya penindasan pada anak justru terjadi di usia dini, yaitu dari 4 tahun hingga 7 tahun. Ketika itu peran orang tua masih sangat besar sehingga posisinya dengan anak tidak seimbang. Tapi balik lagi tergantung jenis bullying juga, cyber bullying mungkin pada usia yang lebih besar, ungkapnya. Penindasan secara tidak sengaja ini bisa dilakukan ayah atau ibu.
Anita mengatakan jenis kelamin tidak memengaruhi dalam faktor ini. Ia berujar orang tua secara tidak sadar menindas anaknya karena ingin memiliki kontrol terhadap anaknya (over controlling). Selain itu, karena pengetahuan orang tua yang terbatas tentang pengasuhan anak dan dunia anak.