REPUBLIKA.CO.ID, Aromaterapi yang banyak digunakan sekarang ini bukan barang baru. Produk ini sebenarnya telah ada dan digunakan manusia sejak beribu-ribu tahun lalu. Hanya saja ketika pertama kali dikembangkan lima ribu tahun lalu, aromaterapi baru merupakan metode penyembuhan menyeluruh belum dimanfaatkan sebagai terapi kecantikan seperti sekarang ini. Kini aromaterapi telah diturunkan dalam bentuk modern, seperti ekstrak cair, krim, dan padat. Untuk menggunakan aromaterapi padat dapat dilakukan dengan dibakar (sejenis dupa), dicairkan (lilin) atau digunakan begitu saja dalam bentuk sabun padat.
Aromaterapi bisa digunakan untuk berbagai macam tujuan. Dengan wewangian yang berbeda aroma, produk ini dibuat dari untuk sekadar rileksasi, perawatan tubuh hingga pengharum ruang. Berbagai bentuk produk aromaterapi instan kini dapat diperoleh di toko. Namun, Anda pun dapat meracik wewangian yang diinginkan sendiri. Salah satunya dengan menambahkan minyak esensial dengan wangi berbeda, melati, lemon, mint atau lainnya.
Indonesia pun memiliki tradisi aromaterapi sejak berabad-abad lalu. Terutama di kalangan keraton yang memiliki tradisi perawatan dan penampilan diri bagi permaisuri, putri-putri raja dan para bangsawannya. Misalnya, dalam tradisi Jawa dikenal istilah ngadi saliro yang menekankan pada perawatan tubuh luar dalam yang antara lain juga menggunakan aromaterapi. Seperti meratus rambut supaya sehat dan wangi, mandi dengan bunga melati, mawar dan kenanga, lulur bahkan perawatan untuk vagina.
Menurut pakar kecantikan Martha Tilaar, tanah Indonesia yang kaya akan beragam jenis bunga merupakan sumber terapi kecantikan yang lengkap. Itu sebabnya, sambungnya, penggunaan tanaman aromatik di Indonesia dilakukan dari mulai kelahiran, pernikahan hingga upacara kematian. ''Minyak esensial yang paling populer asal Indonesia adalah yang berasal dari kayu cendana, adas manis, cengkeh, jahe dan pala,'' paparnya.