REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para delegasi The G20 Joint Finance-Health Deputies Meeting (JFHDM) dan The G20 2nd Joint Finance-Health Ministers Meeting (JFHMM) tertarik pada produk aromaterapi dan cokelat di Bali. Produk aromaterapi dan spa yang dihasilkan oleh CV Bali Ayu yang merupakan pelaku UMKM asal Blahbatu, Bali, banyak diminati oleh para delegasi sebagai salah satu buah tangan.
Produk ini menggunakan bahan baku yang berasal dari bahan-bahan alami tanpa campuran bahan kimia hingga menerapkan prinsip zero waste dalam proses produksinya. Zero waste merupakan salah satu upaya untuk meminimalisasi sampah mulai dari produksi sampah berakhirnya suatu produksi.
Konsep zero waste dapat menerapkan prinsip 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle. Pemilik CV Bali Ayu, Komangyatik atau yang disapa Komang menyampaikan bahwa dalam proses produksi aromaterapi dan kosmetik menggunakan bahan-bahan alami.
Baca juga : Viral Pengusaha Emas Siap Beli Lima Esemka SUV, tapi Barang tak Ada
"Selain menggunakan bahan alami, kami juga menggunakan limbah bekas upacara adat Bali seperti batok kelapa dan dagingnya untuk diolah menjadi handicraft, sehingga prinsip zero waste benar-benar kami terapkan," ujar Komang dalam keterangan, Ahad (12/11/2022).
Salah satu delegasi asal Tiongkok tertarik untuk membeli beberapa produk spa seperti sabun mandi, lotion, body butter dan body mist. Setelah melihat kemasan dan mengetahui material yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami ia terkesan.
"Sabun ini memiliki kemasan yang unik berbentuk mangga, nanas, dan lotion dengan aroma lemongrass memiliki tekstur yang lembut," katanya.
Produk ini menjadi salah satu dari produk yang ada di booth Indonesia Eximbank/Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Booth menyajikan produk-produk hasil mitra binaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor yang ramah lingkungan, diantaranya produk spa, aromaterapi dan makanan.
Baca juga : Anies Merasa Terhormat Diundang Jadi Pembicara di G20
Selain produk spa dan aromaterapi, produk cokelat buatan Mason Bali juga digemari oleh para delegasi yang mampir dan tergoda untuk mencicipi tester cokelat di booth Indonesia Eximbank. Ini adalah salah satu dari produk Desa Devisa Kakao Jembrana yang diinisiasi oleh LPEI.
Produk cokelat buatan Mason masuk dalam kategori artisan craft chocolates, dan mayoritas bahan bakunya menggunakan biji kakao fermentasi yang berasal dari Desa Devisa Kakao Jembrana. Sosok di balik Mason Chocolate, Ida Ayu Pratiwisari Pidada alias Chef Tiwi menjelaskan bahwa Indonesia kaya akan beragam tanaman cokelat dan setiap daerah memiliki karakteristik, citarasa keunikan yang berbeda.
"Mason menggunakan biji kakao fermentasi asal Jembrana dari Koperasi Kerta Semaya Samaniya, karena kualitas dan menjadi salah satu andalannya citarasa yang dimiliki, sehingga saat ini kakao fermentasi Jembrana menjadi produk cokelat single origin pertama yang di create oleh Mason," ujar Chef Tiwi.
Baca juga : Sandiaga Sambut Kedatangan Joe Biden di Bali Hadiri KTT G20