Ahad 09 Mar 2014 08:30 WIB

Trik Memilih Perencana Keuangan (2-Habis)

Rep: Desy Susilawati, Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Tetap gunakan logika, meski sudah menggunakan jasa perencana keuangan.
Foto: Prayogi/Republika
Tetap gunakan logika, meski sudah menggunakan jasa perencana keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, Pemilihan perencana keuangan yang tepat juga menduduki posisi penting dalam keberhasilan investasi. Penasihat keuangan Yanuar Rizki menyebut, dalam memilih perencana keuangan, masyarakat hendaknya tidak memilih yang sekadar populer.

Berikut adalah sejumlah tips untuk memilih perencana keuangan berdasarkan rekomendasi pakar dan investor :

- Berikan jasa perencanaan secara komprehensif dan berkualitas

Untuk menggunakan jasa perencana keuangan, sebaiknya dimulai dari menggunakan jasa komprehensif terlebih dahulu. Memang, akan lebih mahal, tetapi keuntungan yang didapatkan akan lebih banyak.

- Keterampilan komunikasi

Faktor ini penting jika calon klien ingin membuat hubungan jangka panjang.

- Posisikan sebagai penasihat

Penasihat atau lembaga perencana keuangan harus menjelaskan secara rinci aspek ekonomi, risiko, legalitas, dan imbal hasil terkait investasi yang akan digeluti. Jika penasihat hanya membicarakan soal imbal hasil, bisa dikatakan tidak memenuhi standar etik.

- Jangan langsung percaya

Kendati mendapat rekomendasi dari perencana keuangan, sebaiknya investor tidak begitu saja percaya pada tempat investasi yang disarankan. Sebaiknya, cari informasi sendiri soal tempat investasi tersebut. Jika ingin berinvestasi, ada baiknya mencari info sebanyak-banyaknya serta menentukan pula instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu investasi yang diinginkan. Jangan percaya dengan investasi yang menjanjikan return tinggi dalam waktu singkat karena berdasarkan pengalaman hal tersebut tidak dapat dipercaya.

- Perhatikan sertifikasi atau asosiasi yang dimiliki.

Sertifikasi atau asosiasi dapat menjamin kualitas seorang perencana keuangan. Profesional yang bersertifikasi umumnya menjadi anggota asosiasi yang menerbitkan kode etik dan mewajibkan anggotanya untuk terus menyegarkan pengetahuan anggotanya tentang bidang yang mereka pilih. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement