Sekitar 11 penari yang merupakan mahasiswa asal Aceh yang sedang menuntut ilmu di berbagai universitas di Jerman dan tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Aceh Jerman (IMAN) kembali menampilkan bakat menari Saman mereka dalam perayaan Indonesischer Kulturtag (hari kebudayaan Indonesia) yang bertempat di Bürgerzentrum Engelshof e.V., Köln, Jerman.
Tarian asal Gayo yang juga telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO ini di persembahkan oleh Dewi Novianti, Masyitah saifuddin, Nova Marlina, Reza Fathurrahman, Ikhlas Ali Amran, Maimun Rizal, Heru Fahlevi, Zakaria Hafizh, Rifki Furqan dan Dinaroe serta Putra Rizkiya sebagai penabuh Rapa Ie dan Syekh. Tim tari ini di koordinir oleh Diah Zahara dan Teuku Azhar Saputra.
Acara yang dilaksanakan oleh Vereinigung indonesischer Frauen in Köln (Perkumpulan Ibu-Ibu Nusantara Köln) pada hari Minggu 17 Juli 2011 lalu ini merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan semenjak tahun 1986. Perkumpulan ini setiap tahunnya selalu mengadakan pementasan budaya dan pameran kerajinan serta masakan tradisional Indonesia serta pertunjukan dan forum umum yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Jerman.
Acara yang dihadiri oleh hampir sekitar 100-150 pengunjung ini dilaksanakan di tempat terbuka dan dihadiri oleh masyarakat Jerman serta warga Indonesia yang menikah dan telah lama menetap di Jerman.
Acara yang turut dihadiri pula oleh Konjen RI Frankfurt Bapak Damos Dumoli Agusman ini juga menampilkan budaya Indonesia dari berbagai daerah lainnya, di antaranya budaya Bali, Jawa, Padang, dan Aceh, termasuk panganan dan pakaian traditional dari berbagai wilayah Nusantara.
Dinaroe
Mahasiswa Master program Small Medium Enterprises Promotion and Training
Leipzig Universität, Germany.
_____________________
Rubrik Jurnalisme Warga memuat tulisan kiriman pembaca. Kirimkan tulisan Anda (mencakup laporan, tips, pengalaman, dan kisah mengenai berbagai hal) beserta foto-foto ke: [email protected]. Tulisan disertai identitas jelas pengirim. Redaksi berhak tidak menayangkan kiriman tulisan berdasarkan penilaian redaksi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika