REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – Sebanyak 37-an mahasiswa Fakultas Komunikasi (Fikom) Unisba, Bandung, kuliah lapangan di kantor Republika Perwakilan Jabar, pekan lalu. Materi ajar yang diberikan kepada para mahasiwa semester tiga itu menyangkut industri pers.
Dosen Fikom Unisba Arbaiyah Satriani mengatakan, kuliah lapangan yang dilakukan para mahasiswanya itu merupakan prasyarat untuk bisa mengikuti ujian tengah semester (UTS) yang akan diadakan dalam waktu dekat. “Jadi, bila mereka (mahasiswa) tidak mengikuti kegiatan ini, maka mereka tidak akan bisa mengikuti UTS,” katanya.
Sebab, kata Arbaiyah, materi yang akan di-UTS-kan itu, juga sebagian berasal dari kuliah lapangan yang diselenggarakan ini. Dengan demikian, bagi mahasiswa yang tidak mengikutinya, maka yang bersangkutan akan sulit untuk bisa mengerjakan soal dalam UTS itu.
“Selain itu, kami pun ingin mengenalkan para mahasiswa dengan dunia jurnalistik yang sebenarnya. Bila selama ini mereka hanya mengenal teorinya saja, tapi dengan mendatangi perusahaan-perusahaan media, mereka pun menjadi semakin tahu,” katanya.
Sementara itu Asredpel Newsroom Republika, Priantono Oemar mengatakan, perusahaan media harus benar-benar memiliki keunggulannya sendiri dalam menghadapi persaingan di dunia bisnisnya. Bila tidak, kata dia, maka media yang bersangkutan akan berguguran karena kalah bersaing. “Persaingannya pun tak hanya dari perusahaan media dalam negeri, tapi juga luar,” katanya.
Begitu pun dengan Harian Republika, kata Priantono, sebagai perusahaan mulitiplatform, Republika dituntut untuk memberikan konten-konten terbaiknya. “Setiap perusahaan media, pasti sudah memiliki ceruk-nya (fragmentasi) masing-masing. Dan itu menjadi salah satu keunggulannya,” ujarnya.