Ahad 02 Aug 2015 09:40 WIB

Mari Belajar Disiplin dari Jepang

Red: M Akbar
Salah satu kursi di angkutan umum yang ada di Jepang berisi gambar bagi penumpang khusus
Foto: istimewa
Salah satu kursi di angkutan umum yang ada di Jepang berisi gambar bagi penumpang khusus

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Heri Irawan (WNI bermukim di Osaka, Jepang)

​Warga dengan tingkat kedisiplinan tinggi dan taat aturan, boleh saja ditujukan kepada negara Jepang. Begitu banyak aturan aturan yang ada di negara tersebut namun warganya sangat disiplin dan taat terhadap aturan aturan yang ada.

Misalnya saja ketika Anda menaiki salah satu alat transportasi kereta api JR yang ada di Jepang. Di beberapa tempat duduknya, Anda tidak akan melihat ada tulisan larangan untuk duduk. Namun perhatikanlah gambar yang ada pada jok kursi tempat duduk penumpang tersebut. Di sana anda akan melihat gambar ibu hamil, lanjut usia (lansia), orang cacat, dan ibu menyusui. Tentunya gambar ini mewakili larangan bagi Anda yang ingin duduk namun tidak termasuk dari golongan tersebut.

Di Jepang, sebagian besar warganya kerap menggunakan sarana transportasi umum semacam kereta maupun bus ketimbang menggunakan kendaraan pribadi. Tak heran jika jumlah penumpang begitu padat saat menaiki kereta api maupun bus. Namun ada hal menarik dari perilaku warga Jepang tersebut. Umumnya para penumpang di Jepang itu enggan untuk duduk. Mereka lebih senang berdiri ketimbang memaksakan diri duduk pada jok kursi yang mewakili gambar khusus.

Mengapa kesadaran itu tumbuh? Ternyata orang Jepang itu memiliki prinnsip kedisiplinan jibun no isiki yang berarti memiliki hak yang sama namun kesadaran diri yang membedakannya. Walau pada umumnya tidak ada sanksi ketat yang diterima, jangan salah dan jangan pula diremehkan karena penumpang yang lain akan merasa terusik jika Anda duduk di kursi tersebut.

Nah bagi Anda yang ingin berjalan-jalan ke Jepang, selain untuk berwisata tentunya Anda juga bisa belajar budaya disiplin dan taat aturan. Tengoklah aturan simple yang begitu banyak di negara Matahari Terbit itu. Lantas yang perlu diperhatiakan juga sebelum Anda mempermalukan diri sendiri maka patuhilah aturan/larangan mekipun terlihat simple. Tentunya ini dibutuhkan agar tak ada orang Jepang yang mengecap Anda sebagai orang yang tidak baik “warui hito” .

Berhati-hatilah...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement