Kamis 22 Mar 2012 14:34 WIB

Secarik Kerinduan (puisi)

Senja (Ilustrasi)
Foto: ngerumpi
Senja (Ilustrasi)

 

Bersama langit kemerahan di senja ini

Kuayunkan mata penaku di secarik kertas polos

Kuukir wajahnya dengan kalimat ketundukkan

Ku nodai kesuciannya dengan kesucian

Wahai Rabbi

Dalam sendiriku yang hening ini

Anganku bermain di langit melintas samudera

Melukis wajah-wajah mereka yang kucinta

Yang lusuh, kumal, cemas, rindu pada sang pendosa

Wahai manusia mulia dunia

Sungguh kita tidak pernah berpisah

Karena sejatinya…

Doa-doa kita bersua di keheningan malam

Bercengkrama di hadapan sang pemilik jagat

Wahai kalian yang kucinta di langit dan bumi

Relakan aku menjadi musafir dunia

Berkelana dan mengabdikan diri pada sanga negeri

Meski mungkin pulangku tinggal berbalut kafan

Wahai ayah, wahai ibu

Cukup doamu menjadi pengokoh hati ini

Puaskanlah kerinduan kita dengan mencintai sang pemilik cinta

Karena yang sudah disatukan Nya

Tak berpisah selain dari tangan Nya

Samarinda,

Fajar Sidik

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement