Ahad 10 Jul 2016 19:40 WIB

Pengangguran Sarjana

Wisuda sarjana (ilustrasi)
Foto: Dede Lukman Hakim/Republika
Wisuda sarjana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Grienda Qomara

Alumnus Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Gelar sarjana tidak menjamin seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2014, di Indonesia ada 9,5 persen (688.660 orang) dari total penganggur yang merupakan alumni perguruan tinggi. Mereka memiliki ijazah diploma tiga atau ijazah strata satu (S-1) . Dari jumlah itu, penganggur paling tinggi merupakan lulusan universitas bergelar S-1 sebanyak 495.143 orang. Ternyata yang paling banyak menanggur di Indonesia bukan lulusan SMA ke bawah melainkan lulusan perguruan tinggi. 

Berdasarkan hasil studi Willis Towers Watson tentang Talent Management and Rewards sejak tahun 2014 mengungkap, delapan dari sepuluh perusahaan di Indonesia kesulitan mendapatkan lulusan perguruan tinggi yang siap pakai. Fakta ini menunjukkan banyaknya sarjana yang tidak terserap dunia kerja. Yang ada kemudian adalah masih diadakan pelatihan seperti management trainee bagi lulusan oleh perusahaan. 

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak mendapatkan pekerjaan?

Setidaknya ada tiga alasan yang bisa menjelaskan fenomena ini. Pertama adalah banyaknya sarjana yang tidak memiliki kemampuan wajib sebagai seorang lulusan universitas. Richard Arum dalam bukunya yang berjudul Academically Adrift: Limited Learning on College Campuses mengatakan bahwa ada tiga kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh seorang sarjana.

Pertama adalah kemampuan berfikir kritis, yakni kemampuan untuk memeriksa validitas, reliabilitas, dan konsistensi logika atas sebuah informasi. Kedua adalah kemampuan komunikasi, yakni kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan ini meliputi berbicara, mendengar, menyimak, dan menempatkan diri dalam interaksi. Ketiga adalah kemampuan menulis, yakni kemampuan untuk menuliskan gagasan, ide, dan informasi dalam alur yang logis, mudah dipahami, dan relevan terhadap masalah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement