Jumat 02 Sep 2016 17:08 WIB

Menjelajahi Pulau Sumba di Festival Advanture Indonesia 2016

Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung mengamati rumah adat di Kampung Adat Waiyapu, Desa Wainyapu, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Daya Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (25/2).
Foto:

Pada hari pertama, penjelajahan akan diawali dari bagian timur pulau Sumba dari Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu. Peserta akan menyusuri keindahan pantai Puru Kambera setelah upacara penerimaan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat. Lalu dilanjutkan menikmati kecantikan terbenamnya matahari di pantai Walakiri sebelum menikmati malam di kampung adat Praiyawang, Rende.

Hari kedua, peserta akan merekam keindahan matahari terbit dan keunikan tebing berukir dan karang bolong di pantai Watuparunu. Juga melihat warisan kebudayaan di Rende dalam bentuk tenun ikat, kubur batu, menggembala kuda, aneka kerajinan dan berbagai kuliner. Air terjun Gunung Meja di Palindi Tana Bara akan menjadi destinasi tersendiri yang menantang bersama pesona seribu lembah di Wairinding sebelum bermalam di Waibakul.

Hari ketiga, ada pesta budaya dari pagi hingga malam di berbagai lokasi di Waibakul, Sumba Tengah. Beragam kesenian dan upacara adat dari masing-masing kabupaten, balap kuda tradisional melewati hutan dan halang rintang. Ada juga keseruan adu banteng dan tinju tradisional pajura, termasuk beragam hasil kerajinan tangan, pernak-pernik dan kulinari khas Sumba yang dijajakan di pasar kaget.

Tidak ketinggalan pula satu tradisi paling unik khas Sumba yang ditunggu-tunggu wisatawan bahkan sampai ke manca negara, permainan lempar lembing sambil berkuda antara dua kubu, pasola. Hari keempat, petualang akan diajak pilihan mengendari kuda, sepeda, atau motor-trail bersama menuju air terjun matayangu, kemudian lanjut mengeksplorasi salah satu daerah karst Sumba, gua Liang Bakul yang dipenuhi stalagtit dan stalagmit.

Pecinta budaya juga tidak kalah asyiknya mengunjungi pantai Tai Tena tempat Pasola bermula dimana sebelumnya mereka menguak ritual adat Purungu Ta Kadonga Ratu di kampung adat Lai Tarung dan mengunjungi kubur batu Nenek Matahari (Apu Ladu) di pantai Konda Malomba.

Keunikan Sumba lainnya yang menjadi incaran fotografer adalah 7 burung dan 7 jenis kupu-kupu khas Sumba yang hidup di Taman Nasional Manupeu Tanahdaru. Kemudian lanjut merasakan off-road menggunakan mobil dalam perjalanan menuju pesona air terjun Laipopu. Serangkaian aksi tadi akan diakhiri dengan makan malam bersama bertabur bintang di Waibakul.

Pada hari kelima kegiatan Jelajah Tanahumba, peserta akan menikmati hangatnya mentari pagi yang menyinari ladang dan sawah dari atas bukit di Waikabubak, Sumba Barat. Kemudian mampir ke desa adat di tengah kota, kampung Tarung, untuk mengisi perut sejenak sebelum memulai hari.

Danau Waikuri yang sangat menawan menjadi destinasi pertama di kabupaten Sumba Barat Daya, dilanjutkan dengan makan siang di kampung adat tepi pantai yang memiliki atap paling tinggi seantero Sumba, Ratenggaro. Pantai ‘tersembunyi’ Mandorak adalah tujuan berikutnya sebelum peserta diajak menutup hari dengan indahnya semburat senja di ufuk Barat pantai Bwanna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement