Oleh A. Syalaby Ichsan
REPUBLIKA.CO.ID, Ibu saya selalu mengajarkan, tidak ada yang salah menjadi kaya. Tuhan telah memberi umpan kepada seluruh manusia. Ada yang dapat ada yang tidak. Tergantung bagaimana mereka memancingnya.
Menyambung cerita ibu, Majalah finansial ternama Amerika Serikat Forbes kembali mengumpulkan orang-orang kaya dari seluruh belahan dunia. Terdapat 1.426 miliuner yang masuk dalam data Forbes.
Jumlah total seluruh kekayaan mereka mencapai hingga 5,4 triliun dolar AS. Naik dari 4,6 triliun dolar AS pada 2012. Setidaknya, terdapat 210 figur baru yang masuk dalam daftar nama orang terkaya.
Rupanya, Amerika Serikat masih memegang rangking satu dengan jumlah orang kaya paling banyak yakni 442 orang. Diikuti oleh Asia Pasifik dengan 386 orang, Eropa berjumlah 366 orang, Amerika Latin 129 orang dan rombongan Timur Tengah bersama Afrika sejumlah 103 orang.
Hanya, ada beberapa ironi yang terjadi di tengah dunia tatkala adanya peningkatan harta orang kaya di seluruh jagat bumi. Di negara Forbes dilahirkan, Amerika Serikat, Presiden Barrack Obama bercerita soal pengangguran.
Dia mengingatkan, kalau pemotongan belanja anggaran senilai 85 miliar dolar AS hanya akan berdampak buruk bagi keluarga Amerika Serikat. Menurutnya, pengurangan belanja sama saja dengan meningkatkan pengangguran.
Isu pengangguran memang terus mendera negeri ini. Ada peningkatan jumlah warga yang tidak bekerja hingga awal 2013. Terdapat 7,9 persen atau alias 12,3 juta pengangguran di Negeri Paman Sam.
Bagaimana dengan asia pasifik? Indonesia contohnya. Mata dunia memang tengah menyaksikan pesatnya pertumbuhan ekonomi nusantara.
Angka Produk Domestik Bruto sebesar 6,3 persen yang berhasil diraih pada 2012 dan target PDB sebesar 6,7 persen pada tahun ini menjanjikan lahirnya banyak orang kaya baru. Mungkin saja namanya bakal tertera pada Majalah Forbes.
Sayang seribu sayang, pertumbuhan ekonomi tidak diikuti dengan pemerataan pembangunan. Koefisien Gini alias tingkat kesenjangan antara si kaya dan si miskin terus meningkat dengan angka 0,41 persen pada 2012 dari sebelumnya, 0,38 persen.
Di belahan benua biru, produsen ban Jepang Bridgestone mengatakan, akan menutup sebuah pabriknya yang telah berusia setengah abad di Italia Selatan pada tahun depan, karena merosotnya permintaan di Eropa.
Pabrik yang mempekerjakan sekitar 950 orang ini merupakan salah satu dari delapan pabrik Bridgestone di Eropa termasuk yang berlokasi di Spanyol, Prancis, Polandia dan Hongaria.
Terletak di Provinsi Bari Italia Selatan, pabrik tersebut membuat ban mobil penumpang dan diperkirakan ditutup pada paruh pertama 2014. Pabrik ini mulai beroperasi pada 1962.
Sekarang, mari berandai-andai apa yang bisa dilakukan para orang kaya itu untuk perekonomian dunia yang sedang memburuk?
Jika seluruh harta orang kaya ini dikumpulkan, maka terdapat total 5,4 triliun dolar Amerika Serikat. Forbes menjelaskan, mereka akan mampu membentuk sebuah negara terkaya nomor 4 di dunia.
Negara baru ini hanya setingkat di bawah Jepang dengan Produk Domestik Bruto mencapai 5,9 triliun dolar AS dan satu level di atas Jerman dengan PDB 3,3 triliun dolar AS.
Kalaupun mereka tidak ingin berkumpul dan membentuk satu negara, mereka dapat membangun sebuah negara sendiri. Carlos Slim Land, pengusaha Meksiko dengan kekayaan 73 miliar dolar AS pun bisa mempunyai PDB yang lebih tinggi ketimbang negara Azerbaijan (71 miliar dolar AS).
Bagaimana jadinya kalau kita kecipratan uang orang-orang beruntung ini? Forbes pun berhitung, jika semua orang kaya tersebut dikumpulkan kemudian dibagi rata untuk setiap kepala dari 7 miliar warga bumi, maka Anda akan mendapatkan uang senilai 768,37 dolar AS.
Dan sekali lagi, tidak salah untuk menjadi kaya. Hanya kata ibu saya, kekayaan akan menjadi lebih berharga jika dengan terdapat manfaat didalamnya.