Oleh: Citra Listya Rini
Redaktur Bola Republika Online
The Boys are Back! Ya, julukan ini memang pantas disematkan untuk Pelita Bandung Raya (PBR). Bambang Pamungkas cs berhasil lolos ke babak delapan besar Indonesia Super League (ISL).
PBR memastikan diri merebut tiket delapan besar ISL usai mengalahkan Persita Tangerang pada Jumat (5/9) lalu. Laga pamungkas grup Wilayah Barat ISL yang dimenangkan oleh PBR tersebut secara otomatis menghentikan langkah Persija Jakarta.
PBR menjadi tim paling belakangan yang lolos dari Wilayah Barat. PBR unggul jumlah poin dari Persija sehingga terus melangkahkan kaki mereka ke babak delapan besar ISL. PBR mengoleksi 35 poin dari 20 pertandingan yang dijalaninya, bahkan masih memiliki dua pertandingan sisa, Persija hanya mengantongi 34 poin.
Kedelapan tim yang lolos babak delapan besar ISL 2014 adalah Arema Cronous, Persipura Jayapura, Semen Padang, dan Persela yang masuk dalam Grup I dan Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya (PBR) yang masuk Grup II.
Format babak delapan besar sendiri akan dibagi dalam dua grup yang komposisinya, dua tim dari Timur dan dua dari wilayah Barat, tim peringkat 1 & 3 dari masing-masing wilayah akan berhadapan dengan tim peringkat 2 dan 4 dari wilayah lain.
Hingga kini, PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi masih belum menentukan jadwal tetap laga babak delapan besar ISL 2014. PT Liga akan terlebih dulu bertemu dengan perwakilan dari masing-masing kontestan untuk menentukan jadwal.
Bagi skuat PBR, misi lolos kedelapan besar ISL 2014 memang wajib hukumnya dipenuhi. Sebelum laga melawan Persita, Bepe sempat angkat bicara. "Saya percaya PBR bisa melangkah ke babak delapan besar," katanya dilansir laman resmi PBR.
Ucapan Bepe ternyata bukan hanya isapan jempol semata. Skuat yang dulu bernama Pelita Jaya FC ini mampu unjuk gigi di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air. Ya, the Boys are back!
Faktor Bepe
PBR memang melewati perjalanan panjang untuk menunjukkan jati dirinya kembali usai tenggelam dalam keterpurukan. Klub yang dulu mendominasi Galatama ini selangkah demi selangkah menunjukkan kekuataanya guna mengimbangi rival sekota, Persib Bandung.
Kompetisi ISL musim 2013/2014 merupakan ajang come back-nya skuat PBR. Lolos dari zona degradasi hingga mendapatkan satu tempat di ISL dan akhirnya tembus babak delapan besar boleh dibilang lompatan yang luar biasa bagi tim yang didirikan pada 11 November 1986 ini.
Tidak bisa dipungkiri Bepe menjadi sosok vital bagi skuat PBR mengarungi kompetisi ISL musim 2013/2014. Pun, Bepe selalu mencetak gol pada tiga laga terakhir sehingga membawa PBR finis di urutan empat menggeser Persija Jakarta yang tak lain adalah mantan klubnya.
Suporter PBR bersuka cita karena tim kesayangannya berhasil melaju ke babak delapan besar ISL 2014. Ketua Hooligan PBR -julukan suporter PBR, Mochammad Rizky Triawan mengaku salut dengan Bepe.
"Bepe sangat luar biasa. Bepe menepati komitmennya untuk bekerja profesional dan tidak melihat itu tim lainnya atau tim barunya," kata Rizky melalui pesan singkat kepada Republika Online.
Tren permainan PBR selama kompetisi ISL 2014 ini memang cukup gemilang. Meski kalah dari Semen Padang 1-2 pada 10 Agustus, PBR kemudian mampu menahan imbang Persija Jakarta 1-1 pada 14 Agustus.
Selanjutnya PBR meraih tiga poin pada 20 Agustus usai mengalahkan Persik 3-2. PBR kembali menang kali ini melawan Persijap dengan skor 3-0. Kemenangan PBR tak terbendung saat mengalahkan Sriwijaya FC 2-1 pada 31 Agustus. Terakhir, PBR unjuk gigi mengalahkan Persita 3-1 pada 5 September 2014.
Keberhasilan PBR lolos ke delapan besar ISL 2014 membuat kompetisi semakin menarik. Lantaran PBR berada satu grup dengan seteru sekotanya, Persib Bandung. Tidak bisa dihindari Derby Bandung akan mewarnai babak delapan besar ISL 2014.
Derby Bandung
Sesuai regulasi yang telah ditetapkan PT. Liga Indonesia selaku operator kompetisi ISL, tim runner-up dan peringkat empat dari masing-masing grup wilayah, akan berada satu grup melawan juara dan peringkat tiga dari grup lainnya.
Persib yang finis sebagai runner-up wilayah barat dan PBR yang berada di peringkat empat, bakal bertemu dengan Persebaya Surabaya (juara grup wilayah timur) dan Mitra Kukar (peringkat tiga). Keempat tim ini tergabung di Grup II pada babak delapan besar.
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurjaman sangat antusias karena tim asuhannya akan menghadapi laga Derby Bandung pada babak delapan besar ISL. “Bakal sangat seru ada Derby Bandung. PBR bakal jadi rintangan sulit bagi kami,” kata Djadjang ketika dihubungi Republika Online.
Jajang bukannya tanpa alasan menyebut PBR sebagai rintangan timnya. Maklum, Maung Bandung musim ini tidak bisa mengalahkan rival sekotanya tersebut dalam dua pertemuan. Pada pertemuan pertama di markas PBR, Persib kalah 0-1. Sedangkan saat bergiliran menjadi tuan rumah, Persib hanya mampu meraih hasil imbang 2-2.
“Dari dua pertemuan, kami meraih hasil yang tidak baik melawan PBR. Perlu diakui, kekuatan PBR semakin meningkat,” ujar Djadjang.
Di kubu PBR sendiri, Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic mulai merangkai mimpi dan angan usai tim besutannya lolos ke delapan besar ISL. Juru taktik asal Serbia ini berangan-angan PRB bisa membuat kejutan di babak delapan besar bahkan menembus partai final.
Incar Juara
Bahkan, Dejan bermimpi lawan yang bakal dihadapi oleh PBR di partai final ISL 2014 adalah seteru sekotanya alias Persib Bandung. Dejan ingin partai final ISL 2014 beraroma Bandung.
“Persebaya, Persib dan Mitra Kukar adalah lawan yang sulit. Tapi, itu tidak apa-apa kami punya kekuatan sebagai tim dan siap menghadapi mereka. Termasuk Persib, mungkin akan lebih baik jika kembali bertemu di final dengan mereka (Persib),” kata Dejan.
Namun, angan-angan hanyalah sebuah impian yang sulit menjadi kenyataan jika tidak dibarengi dengan kerja keras di lapangan hijau. PBR jangan terlena dengan keberhasilan dan tenggelam dalam angan-angan, tim asuhan Dejan masih harus berjuang hingga titik akhir.
Semangat para pemain PBR pun tampaknya semakin berapi-api untuk unjuk gigi di babak delapan besar ISL 2014. Mengingat tim manajemen sudah menyiapkan bonus ratusan juta rupiah.
"Selama ini kami irit terhadap bonus, tapi kali ini kami siapkan bonus khusus untuk tim," kata Direktur PT Kreasi Performa Pasundan, Marco Paulo Gracia.
Ya, julukan The Boys are Back memang harus dimaknai dengan trofi juara ISL 2014 jika ingin lebih sempurna artinya. Lantaran PBR sudah terlalu lama tertidur pulas. Masa kejayaan PBR saat liga masih berformat Galatama sudah saatnya diulang kembali di format ISL.