REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Redaktur Republika Online sekaligus Pemerhati Bulu Tangkis, Bilal Ramadhan

Jonatan Christie yang bermain di partai kelima sedang tertinggal dengan gim 1 yang kalah 14-21 dari tunggal ketiga Jepang, Kenta Nishimoto. Saat itu, Indonesia dan Jepang sama-sama mengemas dua kali kemenangan dalam empat partai sebelumnya dalam Badminton Asia Team Championship 2016 yang digelar di Hyderabad, India pekan lalu.

Menjadi partai penentu, Jojo, begitu ia kerap disapa, sempat tertekan pada gim pertama. Jojo membalasnya di gim kedua dan sempat unggul jauh 18-12. Namun, Jojo lengah dan suasana bertambah semakin tegang saat Kenta mampu menempel ketat perolehan angka Jojo dengan 20-19.

Jojo mampu menuntaskan gim kedua dengan 21-19 dan memberikan napas panjang bagi tim Indonesia untuk memaksakan permainan dengan rubber game. Pada gim yang menentukan, mental dan permainan  Jojo mulai terlihat matang.

Kenta hanya mampu memberikan perlawanan saat kedudukan 12-11 untuk keunggulan Jojo. Berbagai serangan Jojo di daerah pertahanan Kenta mampu menghasilkan angka. Dalam pertarungan adu drive saat kedudukan championship point 20-13, Jojo memberikan pukulan tipuan dengan drop shot silang di depan net yang tidak bisa dijangkau Kenta.

Kemenangan pun diraih Jojo dan Indonesia meraih Piala Thomas Cup Asia 2016 dengan 3-2 melawan Jepang. Kemenangan ini menjadi modal penting bagi Tim Thomas Cup Indonesia untuk berlaga di putaran final Thomas dan Uber Cup 2016 pada Mei mendatang.

Sudah terlalu lama Indonesia "melepas" Piala Thomas sejak 2002 lalu. Setelah itu, Cina menguasai dengan menjadi juara Thomas Cup sebanyak lima kali secara beruntun. Rekor Cina ini dipatahkan Jepang dengan pertama kalinya merebut Thomas Cup pada 2014 lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika