REPUBLIKA.CO.ID, Pertemuan lima wartawan Indonesia dengan Perdana Israel Benjamin Netanyahu awal pekan ini menarik perhatian banyak pihak. Media-media Israel menulis pertemuan tersebut dengan berbagai macam judul.
Jerusalem Post misalnya menulis judul, "Netanyahu to Indonesian Journalist; Time to Establish Formal Ties". Kemudian the Times of Israel dengan judul, "Netanyahu Calls for Normalizing ties with Indonesia." Aruth Shave menulis, "Netanyahu meets with senior Indonesia Journalist."
Mayoritas pemberitaan bernuansa positif dan tidak bernada miring. Kementerian Luar Negeri Israel juga menjelaskan pertemuan ini melalui situs dan disebar melalui Twitter. Tak lupa foto lima wartawan Indonesia yang sedang berpose bersama PM Netanyahu juga diunggah.
Adapun di Indonesia, pertemuan itu memicu beragam tanggapan negatif. Anggota dewan mengecam kunjungan tersebut. Anggota Komisi 1 DPR Saifullah Tamliha mengatakan, rombongan jurnalis itu melanggar etika diplomasi.
Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq juga mengecam pertemuan tersebut. Menurut Mahfudz, pertemuan itu justru bersifat kontraproduktif dengan sikap Indonesia, yang menentang penjajahan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Di sosial media, sejumlah netizen juga mempertanyakan kunjungan itu. "Apa untungnya buat Indonesia?" tanya seorang netizen di laman Facebook.