Selasa 26 Feb 2019 07:27 WIB

Islamic Book Fair (IBF) dan Literasi Islam

Peradaban Islam dibangun dari kekuatan literasi seperti Islamic Book Fair (IBF) ini.

Red: Elba Damhuri
General Manager Republika Penerbit Syahruddin El-Fikri
Foto:

Di sisi lain, anggaran untuk meningkatkan daya masyarakat agar mampu mengenal huruf dan membaca, masih tergoling rendah dibadingkan Negara-negara ASEAN. Misalnya, Singapura mengalokasikan anggaran untuk perpustakaan hingga Rp 1,7 triliun per tahun, Malaysia sebesar Rp 6,68 triliun. Sementara negeri kita hanya Rp. 500 miliar.

Untuk itu, maka perlu langkah-langkah konkrit untuk melepaskan diri dari jeratan buta aksara ini. Di antaranya, pertama, dengan menumbuhkan kesadaran akan motivasi belajar. Sebab lemahnya motivasi belajar merupakan akar permasalahan dalam usaha penuntasan tuna aksara. Kedua, yakni melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta dalam upaya gerakan masif penuntasan tuna aksara.

Ketiga; mengintegrasikan program pendidikan keaksaraan dengan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya. Hal ini dapat dimaksimalkan melalui dukungan anggaran APBN sebagai investasi dalam menciptakan masyarakat yang melek aksara. Dan keempat, memperbanyak bacaan serta tempat belajar bagi masyarakat, seperti perpustakaan dan tamaan bacaan masyarakat.

Begitu pula, perpustakaan yang ada di tempat Ibadah, khususnya masjid dan mushala. Di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, misalnya, hanya terdapat sekitar 164.711 perpustakaan, dan sekitar 1000 unit merupakan perpustakaan masjid, dengan segala fasilitas pendukung (buku) yang terbatas.

Maka, memasuki tahun 2019, kita semua berharap, bangsa ini semakin maju, semakin terkemuka dan semakin cerdas. Literasi Islam bersanding dengan kemampuan anak bangsa dalam membawa negeri ini ke arah yang lebih baik, menuju negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang baik dan maju serta senantiasa dalam ridha dan ampunan Allah SWT.

Dengan dasar itulah, Islamic Book Fair (IBF) kembali digelar oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta, pada 27 Februari hingga 3 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC). Dengan tema “Literasi Islam untuk Kejayaan Bangsa”, IBF 2019 diharapkan membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia. Membawa kedamaian dan kesejukan bagi seluruh anak bangsa.

Dalam upaya menyelamatkan masa depan bangsa melalui literasi ini, kita mungkin pernah lelah. Kita mungkin pernah kalah. Namun, kita tidak boleh menyerah. Sebab, pemenang kehidupan sejati hanyalah milik orang-orang yang selalu bangkit dari kelelahan. Selalu bangkit dari kekalahan. Selalu bangkit dari keterpurukan.

Semoga upaya kita untuk mau bersusah payah dalam membangun dunia literasi Islam, berteguh dalam prinsip kebenaran, dan berjuang untuk kejayaan bangsa tercinta, dicatat sebagai ladang amal untuk kita semua, dan menjadi ijazah tersendiri dalam kemuliaan hidup kita. Insya Allah langkah-langkah kita bermanfaat bagi bangsa, negara, dan umat manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement